Jakarta (ANTARA) - Perwakilan massa gabungan sejumlah elemen masyarakat dan organisasi yang menggelar aksi damai bela Palestina diterima masuk ke dalam kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat untuk menyampaikan lima tuntutan.

"Ini seruan terhadap masyarakat internasional lewat PBB untuk menghentikan kekerasan yang terjadi di Palestina," kata Ketua Pelaksana Aksi Rahmad Riyadi, di lokasi unjuk rasa, Jakarta, Jumat.

Adapun perwakilan massa aksi diterima oleh Hasyim dari perwakilan PBB dengan menyampaikan lima tuntutan.

Lima tuntutan tersebut yakni meminta para pimpinan Negara Arab dan Dunia untuk bersatu dan mendesak Israel segera menghentikan kekejaman terhadap warga Palestina, kemudian menghentikan perang dan membuka akses bantuan kemanusiaan seluas-luasnya, khususnya bantuan Kesehatan, pangan dan pasokan listrik untuk masyarakat sipil.

Selanjutnya, mendorong negara-negara Arab, PBB, lembaga internasional dan dunia untuk berempati terhadap masyarakat dan masalah di Palestina yang telah menimbulkan banyak korban, serta membawa kedua belah pihak menemukan solusi permanen yang mampu menyelesaikan akar permasalahan di Palestina.

Mereka juga berharap pemerintah Indonesia, sebagai anggota Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB agar meningkatkan peran diplomasi kemanusiaan sebagai upaya penghentian kekerasan dan terbukanya akses bantuan kemanusiaan. Ia juga menyerukan seluruh pihak untuk meluaskan perhatian kepada Palestina dengan memperhatikan prinsip-prinsip bantuan kemanusiaan internasional.

Setelah menyampaikan tuntutan, ratusan massa gabungan sejumlah elemen masyarakat dan organisasi yang menggelar aksi damai Palestina pada pukul 16.50 WIB telah membubarkan diri dari depan kantor PBB di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Baca juga: Polisi kerahkan 1.611 personel kawal unjuk rasa BEM SI di Patung Kuda

Baca juga: Ganjar serap aspirasi BEM Malang Raya soal penegakan hukum

Baca juga: BEM tetap kawal kasus korupsi SPI yang libatkan rektor Universitas Udayana

Pewarta: Erlangga Bregas Prakoso
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023