Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyeru agar tindakan kekerasan di Gaza dihentikan, serta menegaskan bahwa isu kemanusiaan harus menjadi prioritas, di tengah konflik antara Israel dan kelompok Hamas Palestina.

Dalam Konferensi Tingkat Tinggi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara dan Dewan Kerja Sama untuk Negara Arab di Kawasan Teluk yang diselenggarakan di Riyadh pada Jumat, Jokowi mengajak ASEAN dan GCC untuk bersama-sama mencegah agar situasi di Gaza tidak semakin memburuk.

“Kita tidak boleh lupa akar masalahnya adalah pendudukan wilayah Palestina oleh Israel, ini yang harus diselesaikan sesuai dengan parameter internasional yang telah disepakati,” kata Jokowi dalam KTT ASEAN-GCC yang dipantau melalui YouTube Sekretariat Presiden RI.

Dia pun mengatakan bahwa posisi ASEAN dan GCC harus jelas dan solid untuk mendukung solusi perdamaian yang adil dan langgeng di Palestina.

ASEAN telah mendesak penghentian segera kekerasan dan menyerukan penghormatan penuh terhadap hukum humaniter internasional dalam konflik Israel-Palestina.
Baca juga: HRW: Israel sebabkan hampir 600 ribu warga Gaza kekurangan air bersih

Dalam sebuah pernyataan bersama Menteri Luar Negeri ASEAN yang dirilis Jumat, organisasi kawasan itu mengutuk keras tindakan kekerasan yang menewaskan dan melukai warga sipil, termasuk warga negara anggota ASEAN, dan menyeru semua pihak agar menciptakan koridor kemanusiaan yang aman, cepat, dan bebas hambatan.

"ASEAN menegaskan kembali dukungannya terhadap solusi dua negara yang dinegosiasikan yang memungkinkan Israel dan Palestina hidup berdampingan dalam perdamaian dan keamanan sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan," demikian pernyataan ASEAN.

"Ini akan menjadi satu-satunya jalan yang bisa ditempuh untuk menyelesaikan akar penyebab konflik," kata ASEAN.
Baca juga: Xi Jinping: prioritas utama China hentikan pertempuran secepatnya

Selama 13 hari terakhir, Israel terus membombardir wilayah Palestina yang terkepung itu sampai merenggut korban tewas yang jumlahnya kini mendekati 3.000, yang 750 di antaranya anak-anak.

Serangan Israel menargetkan bangunan-bangunan di kawasan pemukiman padat penduduk, yang ditudingnya digunakan oleh Hamas.

Bencana kemanusiaan semakin parah ketika Israel memutus air, listrik dan pasokan lainnya ke Gaza. Sekitar 2 juta penduduk mengalami kekurangan kebutuhan dasar, yang menimbulkan kekhawatiran dari PBB dan kelompok-kelompok hak asasi manusia.

Israel juga memerintahkan evakuasi warga dari Gaza utara, yang berdampak kepada lebih dari 1 juta orang atau hampir setengah dari seluruh penduduk di kantong Palestina itu.

Setelah menyerang sebuah rumah sakit di Gaza pada Selasa lalu, Israel pada Kamis membom gereja ortodoks Yunani Saint Porphyrius di Gaza, di mana sekitar 500 Muslim dan Kristen Palestina sedang berlindung.

Baca juga: Rusia sindir hipokrasi AS di Gaza dan Ukraina
Baca juga: Putra mahkota Saudi kutuk serangan keji terhadap warga sipil di Gaza
Baca juga: Sekjen PBB serukan gencatan senjata kemanusiaan demi bantuan ke Gaza


Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023