Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet mendorong Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk meningkatkan kemampuannya dalam ketahanan siber nasional guna menghadapi dahsyatnya perang generasi kelima (G-V).

“Sangat penting bagi personel TNI untuk dapat menguasai artificial inteligence (kercerdasan buatan), cloud computing, hingga blockchain,” kata Bamsoet dalam keterangannya diterima di Jakarta, Jumat.

Hal ini disampaikan Bamsoet saat menerima Komandan Pusdikhub Pushubad TNI AD Kolonel Antonius di ruang kerjanya, di Jakarta.

Menurut Ketua DPR ke-20 itu, dunia saat ini sedang menghadapi perang G-V berupa peperangan siber yang dikenal juga dengan cyber warfare.

Kesiapan Indonesia dalam menghadapi situasi tersebut sangat diperlukan, terutama TNI sebagai penjaga keamanan dan ketahanan NKRI dari berbagai macam ancam yang datang dari darat, laut, maupun udara, dan kini melalui serangan siber.

Baca juga: Anggota MPR RI: Politik uang bertentangan dengan Pancasila

Ia menyebut, Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto telah membuat kajian tentang pentingnya Indonesia memiliki angkatan ke-IV TNI, yakni Angkatan Siber.

“Untuk memperkuat matra AD, AU dan AL yang sudah eksis,” ujarnya.

Menurut mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan itu, kesiapan TNI menghadapi serangan siber membuat kedaulatan dan ketahanan Bangsa Indonesia semakin kuat.

Bamsoet menjelaskan dahsyatnya perang G-V dibandingkan dengan perang fisik menggunakan kekuatan tempur militer.

Dengan kekuatan siber yang dikendalikan dari jauh, kata dia, sebuah bisa melumpuhkan objek vital negara lainnya. Seperti pembangkit listrik, cadangan minyak, hingga operasional alutsista militer.

Melalui serangan siber, lanjut dia, sebuah negara bisa membuat jaringan telekomunikasi dan internet di negara lain mati total, digital perbankan kacau, radar militer maupun penerbangan sipil tidak bisa digunakan.

"Dunia pernah digemparkan berbagai kasus serangan melalui dunia siber,” kata Bamsoet.

Kasus serangan yang dimaksud, yakni pada 7 Mei 2021 misalnya, terjadi serangan ransomware yang menargetkan jaringan pipa bahan bakar terbesar di Amerika Serikat.

Kemudian, pada 9 Februari 2022 terjadi serangan sim swapping yang menargetkan korban terkenal di Amerika Serikat, pencurian tersebut diyakini mencapai USD 100 juta dalam bentuk kripto.

“Sementara pada 29 Maret 2022, dilaporkan serangan hacker berhasil mencuri aset kripto senilai lebih dari USD 615 juta atau sekitar Rp 8,8 triliun dari Ronin Network, sebuah sidechain dari blockchain ethereum," ujarnya.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila itu menyebut, tidak menutup kemungkinan kedepannya serangan serupa juga akan menyasar Indonesia.

Bamsoet mengungkapkan laporan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) pernah menyebutkan bahwa sepanjang tahun 2021 terdapat 1,6 miliar anomali trafik atau serangan siber (cyber attack) yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Termasuk ratusan hingga ribuan potensi serangan siber yang ditujukan kepada Ring-1 Istana Negara terhadap Presiden Joko Widodo.

Tidak hanya dari serangan siber melalui malware, kata dia, BSSN juga mendeteksi anomali sinyal elektromagnetik yang berasal dari sekitar lokasi Istana Negara terhadap Ring-1 Istana Negara, juga termasuk terhadap Presiden Joko Widodo

Oleh karena itu, kata dia, kesiapan TNI dalam menghadapi serangan siber yang dilakukan antar negara atau organisasi internasional, baik dalam menyerang dan merusak komputer atau jaringan informasi negara melalui virus komputer atau serangan penolakan layanan, akan semakin membuat pertahanan dan kedaulatan negara kita menjadi semakin kuat.

“Sehingga baik di dunia maya maupun di dunia maya, Indonesia tetap berdaulat," kata Bamsoet.

Bamsoet pun mendukung rencana penyelenggaraan Seminar Nasional dengan tema “Strategi dan Kebijakan Mewujudkan Ketahanan Siber,” yang diselenggarakan dalam rangka HUT ke-78 Perhubungan Angkatan Darat pada Kamis tanggal 9 November di Gedung Dharma Caraka, Pusat Pendidikan Perhubungan, Pusat Perhubungan TNI AD (Pusdikhub Pushubad).

Ia berharap melalui seminar tersebut dapat memberikan kajian untuk mempersiapkan para personil TNI dalam menghadapi berbagai tantangan dunia siber yang dapat mengancam keamanan, pertahanan, dan kedaulatan Indonesia.

Baca juga: MPR: Hamas-Israel timbulkan persoalan relasi negara dan ekonomi global
Baca juga: Wakil Ketua MPR apresiasi Presiden suarakan hak Palestina merdeka
Baca juga: Wakil Ketua MPR tanggapi putusan MK soal perbedaan sikap hakim


Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2023