Tianjin (ANTARA) - "Ini adalah pencapaian penting antara China dan Indonesia dalam membangun Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra, dan merupakan bukti kuat persahabatan mendalam antara China dan Indonesia," kata Juni Stefanus Santoso (23), pelajar Indonesia yang menempuh studi di Fakultas Ilmu Pengetahuan Komputer dan Teknologi, Universitas Tiangong.

Setelah mengetahui peluncuran dan pengoperasian Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), beberapa hari sebelumnya, dia begitu antusias karena ini akan memberikan banyak kemudahan bagi masyarakat Indonesia, yang tidak hanya mempersingkat waktu tempuh dan jarak tempuh antara Jakarta dan Bandung, tetapi juga membantu perkembangan perekonomian daerah-daerah di sekitarnya.

"Saya menantikan hari ketika Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan diperpanjang dan terhubung dengan kampung halaman saya di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, sehingga keluarga saya juga dapat merasakan kereta cepat China lebih dekat lagi," ujarnya.

Dia yakin peluncuran dan pengoperasian KCJB akan secara signifikan meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar, memberikan lebih banyak kesempatan kerja dan pilihan perjalanan bagi masyarakat.

Feng mengatakan bahwa KCJB, sebuah proyek besar di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra China dan strategi Poros Maritim Global Indonesia, merupakan kereta cepat buatan China pertama yang beroperasi di luar negeri dengan seluruh elemen dan keseluruhan sistem serta rantai industrinya berasal dari China.

Feng sangat bangga berpartisipasi dalam pembangunan kereta cepat tersebut. Sementara itu, dia juga menyebut proses pembangunannya tidaklah mudah.

Karena Indonesia tidak memiliki pabrik produksi rel baja untuk kereta cepat, maka rel baja berukuran 50 meter perlu diangkut dari China ke pangkalan peletakan rel via transportasi kereta dan laut China, dan transportasi kereta Indonesia.

Setelah tiba, rel baja itu kemudian dilas menjadi batangan rel sepanjang 500 meter. Di Indonesia, belum ada contoh untuk transportasi kereta dengan rel baja berukuran 50 meter, sehingga minim pengalaman dan standar teknis.

Sebelum pengangkutan tersebut, berbagai pekerjaan dilakukan di antaranya sejumlah besar inspeksi pelabuhan di dalam maupun luar negeri, transformasi pelabuhan di Indonesia, uji coba pengangkutan kereta dengan rel sempit, serta pembangunan jalur baru yang terhubung dengan jalur kereta yang sudah ada. Hingga pada akhirnya, proyek itu pun berhasil dirampungkan.

Feng mengatakan bahwa sebelum peluncuran KCJB, tidak ada personel konstruksi kereta cepat dan jalur kereta cepat di Indonesia. Selama masa konstruksi, departemen proyek memastikan proyek tersebut akan rampung tepat waktu dengan memperkuat pelatihan karyawan setempat dan inovasi teknologi.

Zhao Dou, Wakil Kepala Insinyur China Railway Design Corporation, bertanggung jawab atas survei, desain, dan inovasi teknis pembangunan KCJB.

Dia melakukan penelitian dan pengambilan keputusan untuk skema desain utama dan memecahkan masalah desain utama. Dia sangat senang mengetahui tentang pengoperasian resmi KCJB

Dia mengatakan bahwa proyek itu dibangun selama 8 tahun sejak dimulai pada 2015 setelah persaingan sengit dengan Jepang untuk memenangkan tender, serta pemeriksaan dan desain lokasi.

Selama periode tersebut, perusahaan itu mengerahkan sejumlah besar insinyur dan tenaga teknis tingkat tinggi, yang melakukan penelitian teknis sistematis dan memecahkan serangkaian masalah teknik dan teknis.

Akhirnya, proyek berkualitas tinggi yang mengadopsi teknologi kereta cepat China yang canggih dan disesuaikan dengan karakteristik alam dan budaya Indonesia itu rampung, yang merealisasikan penerapan teknologi kereta cepat China di luar negeri.

"Kami menuai apa yang kami tabur setelah 8 tahun. Kegembiraan ini tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata," ujar Zhao.

Zhao juga menyampaikan rasa terima kasihnya. Dia mengatakan bahwa dalam proses pembangunan proyek tersebut, tim desain mendapatkan banyak dukungan dan bantuan dari pihak Indonesia, yang telah menciptakan lingkungan yang kondusif bagi penyelesaian pekerjaan desain yang berkualitas tinggi.

Dirinya juga mengucapkan terima kasih secara khusus kepada seluruh anggota tim desain, yang telah tinggal di Indonesia selama 8 tahun jauh dari kampung halaman dan sanak saudara. Mereka telah melakukan upaya yang luar biasa untuk mengatasi kesulitan, dan telah menyelesaikan berbagai karya desain dengan sangat baik.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2023