Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua melalui Dinas Perikanan setempat meningkatkan pengawasan penjualan bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian khusus nelayan Fandoi Distrik Biak Kota dengan menggunakan syarat kartu identitas nelayan.

"Kami tetap melakukan monitoring dan sekaligus turun ke lapangan guna memastikan BBM subsidi untuk nelayan dijual di SPBU nelayan pasar ikan Fandoi tepat sasaran," ujar Effendi Igirisa dihubungi di Biak, Sabtu, terkait peredaran BBM bersubsidi untuk nelayan.

Disebutkan Effendi, kuota penyaluran BBM bersubsidi SPBU nelayan pasar ikan Fandoi sebanyak 150 ribu liter/bulan atau 5.000 liter/hari untuk kebutuhan 3.000 lebih nelayan.

Ia mengatakan, para nelayan yang membeli BBM pada SPBU Fandoi wajib untuk mengisi kartu kendali sebagai wujud pertanggungjawaban pengguna BBM bersubsidi dari pemerintah.

Dengan adanya kartu kendali nelayan, lanjut dia, maka setiap nelayan yang telah membeli harus mengisi data serta wajib melaporkan kepada dinas perikanan untuk mengetahui benar nelayan mendapat jatah BBM bersubsidi.

"Inilah bagian bentuk pengawasan untuk memastikan manfaat penggunaan kartu nelayan yang diberikan benar-benar digunakan sesuai peruntukan dan tepat sasaran," ujarnya.

Salah satu nelayan Isack mendukung adanya pengawasan penjualan BBM bersubsidi untuk nelayan di SPBU khusus nelayan Biak.

Ia berharap, dengan ditingkatkan pengawasan agar BBM bersubsidi untuk nelayan tidak disalahgunakan dijual ke tempat lain.

"Pemerintah menyediakan program BBM bersubsidi untuk nelayan dalam upaya memenuhi kebutuhan bahan bakar untuk keperluan melaut," kata Isack.

Pantauan ANTARA di lokasi SPBU khusus nelayan pasar ikan Fandoi sejumlah nelayan masih menunggu giliran pembelian bahan bakar jenis Fertalite.

Pewarta: Muhsidin
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2023