Jakarta (ANTARA) - Yayasan Kanker Indonesia (YKI) menggelar kampanye meningkatkan kepedulian masyarakat untuk deteksi dini kanker payudara.

Ketua Umum YKI Pusat Aru Sudoyo menyampaikan kampanye tersebut memiliki tujuan agar masyarakat mengetahui pentingnya deteksi dini kanker payudara dengan prinsip SADARI (periksa payudara sendiri).

"Kebetulan bulan Oktober adalah bulan Kepedulian Kanker Payudara Internasional, lalu YKI bersama Wardah membuat acara ini untuk memberi kepedulian kepada masyarakat akan pentingnya deteksi dini dengan SADARI," ujarnya saat ditemui dalam acara kampanye One Pink One Hope di Jakarta, Minggu.

Ia mengatakan angka penderita kanker di Indonesia terus meningkat, dan 70 persen pasien penderita kanker, baru memulai pengobatan pada stadium lanjut. Hal tersebut tentu akan mempengaruhi angka harapan hidup dari penderita kanker.

Baca juga: Semua pria dan wanita memiliki risiko kanker payudara 
Baca juga: Antisipasi kanker payudara pada pria dengan SADARI dan SADANIS

Menurutnya cara deteksi dini kanker payudara sangat mudah, yakni dengan meraba ada tidaknya benjolan di bagian payudara selama dua minggu sekali.

"Tumor benjolan penyebab kanker di payudara itu pertama kali akan dideteksi oleh si pemilik payudara itu sendiri, bisa membiasakan untuk memeriksa payudara dua minggu sekali ketika mandi," katanya.

Ia mengatakan, harapan dari kampanye ini bisa meningkatkan kepedulian masyarakat akan pentingnya deteksi dini kanker payudara, sehingga dapat menurunkan angka kematian akibat penyakit ganas tersebut.

"Tujuan akhirnya adalah menurunkan angka kematian kanker payudara di Indonesia," katanya.

Adapun merujuk data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2020 pengidap kanker payudara di Indonesia yakni sebanyak 65.858 kasus.

Baca juga: Wanita di bawah usia 40 tahun boleh jalani pemeriksaan mammografi
Baca juga: Evaluasi risiko kanker payudara bisa dilakukan lewat "buccal swab"

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2023