Jakarta (ANTARA) - Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Singapura mengajak 45 mahasiswa Indonesia di negara itu agar mempersiapkan karier mereka di industri teknologi melalui acara bertajuk "PPIS Industry Dive – Episode 5: Technology" pada Sabtu (21/10).

"Kami berfokus pada pengembangan sumber daya manusia mahasiswa Indonesia di Singapura agar mereka lebih siap saat terjun ke dunia kerja," kata ketua panitia acara, Kenzhi, melalui pernyataan pers Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura yang diterima ANTARA di Jakarta, Ahad.

Kenzhi mengatakan acara yang digelar di Ruang Adinata KBRI Singapura itu merupakan rangkaian acara yang memberikan platform bagi mahasiswa Indonesia untuk mempersiapkan diri sebelum memasuki dunia industri.

Mahasiswa Singapore Institute of Management ini
mengatakan bahwa saat ini sekitar lima ribu pelajar Indonesia menempuh pendidikan di Singapura.

Daya tarik Singapura menjadi tempat studi ini juga, menurutnya, disebabkan oleh keterkaitan erat antara dunia kampus dengan dunia industri di negeri jiran Indonesia ini.

Sementara itu, senada dengan Kenzhi, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Singapura IGAK Satrya Wibawa mengatakan kalangan industri turut terlibat dalam penyusunan kurikulum dan metode belajar sehingga lulusan sudah siap dalam menghadapi kebutuhan industri.

Melalui PPIS Industry Dive ini, tiga profesional dalam bidang-bidang industri yang terkait teknologi di Singapura berbagi pengalaman dan tips praktis untuk dapat masuk dan bertahan di dunia teknologi industri.

Insinyur perangkat lunak JP Morgan Aileen Laksmono Lie, misalnya, menjelaskan tentang pentingnya  karakter tekun dimiliki oleh mahasiswa.

"Tingkat kompetisi di dunia industri teknologi itu sangat tinggi. Kalau tidak tekun, bisa terpental,” kata Lie.

Insinyur perangkat lunak Steven Wijaya juga menyatakan hal yang sama. "Teknologi informasi adalah salah satu sektor industri yang demand-nya tinggi dan highly competitive tidak hanya di Singapura, tapi juga di dunia,” kata Steven, yang akan merilis start-up nya di Singapura dalam waktu dekat.

Acara PPIS Industry Dive tersebut terdiri dari lima episode sepanjang tahun, di mana setiap episode akan memperkenalkan berbagai bidang industri, mulai dari industri kreatif, industri rantai pasokan, hingga industri minyak dan gas.

Program PPIS tersebut sejalan dengan misi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) dalam program MBKM – Kampus Merdeka yang akan meluncurkan Program Global Youth Mobility pada 2024.

Program itu akan mengirimkan mahasiswa Indonesia dalam program magang di perusahaan-perusahaan ternama di Singapura dengan pembiayaan dari Kemdikbudristek.

"Skema program ini serupa dengan IISMA, tapi fokus pada program magang," kata Satrya.

Lebih lanjut, atase pendidikan dan kebudayaan KBRI itu menjelaskan bahwa program magang tersebut akan memberikan para mahasiswa pengalaman magang di lingkungan internasional sehingga diharapkan program tersebut bisa memberikan kesiapan bagi mahasiswa Indonesia.

Program IISMA sendiri merupakan program pengiriman mahasiswa Indonesia untuk menempuh studi selama satu semester di kampus-kampus ternama dunia.

Hingga 2023, pemerintah telah mengirimkan 1.159 mahasiswa ke 26 negara untuk studi singkat di 110 universitas ternama.

Untuk Singapura sendiri, saat ini terdapat 25 mahasiswa Indonesia dalam program IISMA yang sedang belajar di NTU dan SMU.

Baca juga: Mahasiswa Unej raih juara pertama kompetisi jembatan di Singapura
Baca juga: Politeknik Singapura kunjungi Unismuh bahas pertukaran mahasiswa

Pewarta: Katriana
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2023