Digitalisasi transaksi sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Kotamobagu dan se-Bolmong Raya.
Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) terus meningkatkan digitalisasi guna memperkuat perekonomian di wilayah Bolaang Mongondouw (Bolmong) Raya, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Digitalisasi transaksi sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Kotamobagu dan se-Bolmong Raya, Bank Indonesia bersama pemda dan BMPD Wilayah Kotamobagu, Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow Timur, dan Bolaang Mongondow Selatan," kata Kepala BI Sulut Andry Prasmuko, di Manado, Minggu.

Dia mengatakan semua pemda dan seluruh anggota TP2DD mendorong digitalisasi daerah melalui kegiatan "Kawanua Digifest Basuara", yaitu peluncuran retribusi daerah wilayah Kotamobagu dan se-Bolmong Raya.

Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw mengatakan bahwa masyarakat Sulawesi Utara khususnya wilayah Kotamobagu dan se-Bolmong Raya sudah seharusnya untuk bertransaksi secara non tunai melalui ATM, mobile banking, QRIS.

Layanan digital ini yang lebih mudah, aman, serta mendorong cashless society.

Peluncuran retribusi daerah QRIS yang didukung oleh Bank SulutGo merupakan sinergi antara pemerintah daerah di wilayah Kotamobagu dan se-Bolmong Raya bersama dengan Bapenda/BKD/BPKD/BPKPD serta seluruh SKPD anggota TP2DD.

Peluncuran retribusi daerah wilayah Kotamobagu dan se-Bolmong Raya dihadiri oleh Wagub Sulut Steven Kandouw, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulut Andry Prasmuko, Penjabat Wali Kota Kotamobagu Asripan Nani bersama kepala daerah se-Bolmong Raya, Direktur Utama Bank SulutGo Revino Pepah beserta Pimpinan Cabang Bank SulutGo Wilayah Kotamobagu dan se-Bolmong Raya, serta pimpinan SKPD terkait yang merupakan anggota TP2DD.
Baca juga: BI: Biaya QRIS 0,3 persen tidak beratkan UMKM
Baca juga: BI: Sulut mampu lampaui kinerja ekonomi nasional

Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023