Dublin (ANTARA News) - Hanya dua hari setelah Irlandia dipilih sebagai negara terkaya kedua di dunia dalam sebuah laporan Bank Irlandia, negara tersebut terperosok ke posisi menyedihkan pada urutan ke-113 dalam indeks kebahagian baru yang diluncurkan Rabu. Negara yang dirundung berbagai bencana seperti Indonesia saja bertengger di posisi ke-23. Negara pulau Vanuatu di Samudera Pasifik menduduki urutan teratas dalam apa yang disebut "Happy Planet Index" yang dikembangkan New Economics Foundation (NEF), sebuah kelompok pemikir yang berkedudukan di London. Inggris hanya berhasil menduduki urutan ke-108 dalam indeks tersebut, sedangkan AS bahkan lebih menyedihkan, pada ranking ke-150, dengan Zimbabwe menduduki urutan nomor buncit dalam indeks. Berdasarkan survei yang mengukur kualitas kehidupan, Irlandia menduduki peringkat teratas menurut majalah Economist pada awal tahun ini. Sebaliknya, survei Bank Irlandia yang disiarkan Senin lalu memperlihatkan bahwa akibat kenaikan tajam harga properti, rakyat Irlandia kini menduduki rangking kedua hanya di bawah Jepang dalam hal kekayaan pribadi. Perhitungkan dampak lingkungan NEF menjelaskan dalam pernyataannya bahwa indeks kebahagiannya tidak menggunakan produk domestik bruto (PDB) untuk mengukur kemajuan sebuah negara, melainkan menggabungkan dampak lingkungan terhadap kesejahteraan untuk mengukur efisiensi lingkungan yang memberikan suatu negara kehidupan yang bahagia dan panjang. "Kami dulu membandingkan negara-negara dengan tingkat kekayaan mereka atau apa yang mereka perdagangkan," kata Direktur Kebijakan NEF, Andrew Simms, seperti dilaporkan DPA. "Namun demikian, Happy Planet Index NEF mengukur sesuatu yang jauh lebih fundamental. NEF memperhatikan keberhasilan atau kegagalan relatif suatu negara dalam memberikan penduduknya kehidupan yang baik, sambil tak melupakan keterbatasan sumberdaya lingkungan, tempat segenap kehidupan kita bergantung," katanya. Menurut kriteria NEF, kawasan seperti Amerika Tengah jauh lebih berbahagia karena penduduknya memiliki harapan hidup yang panjang, kepuasan hidup yang tinggi dan dampak yang mereka timbulkan atas sumberdaya Bumi masih kecil. Kelompok negara industri yang tergabung dalam G-8 mencetak angka yang menyedihkan, sehubungan konsumsi mereka yang tinggi atas sumberdaya dunia. Laporan NEF itu dipublikasikan dengan kerjasama kelompok lingkungan internasional Friends of the Earth. (*)

Copyright © ANTARA 2006