Alhamdulillah padam dan jauh dari pemukiman
Garut (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar), menyampaikan lokasi kebakaran lahan dan hutan (karhutla) di Gunung Papandayan, Kecamatan Cisurupan, jauh dari pemukiman rumah warga, sehingga tidak perlu khawatir namun tetap waspada.

"Alhamdulillah padam dan jauh dari pemukiman," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saefulloh di Garut, Senin.

Ia menuturkan kebakaran hutan berlokasi di Blok Tegal Alun, kawasan konservasi yang jaraknya jauh dari pemukiman penduduk wilayah kaki Gunung Papandayan.

Meski lokasinya jauh, pihaknya bersama seluruh petugas gabungan dari instansi lain yang sudah turun ke lapangan tetap melakukan antisipasi agar tidak terjadi kebakaran dan meluas.

"Kita koordinasi dengan Dinas Damkar, dua unit pemadam kebakaran sudah standby," katanya.

Baca juga: Puluhan petugas padamkan kebakaran hutan Papandayan di Garut

Kepala Dinas Pemadam (Damkar) Kebakaran Kabupaten Garut Eded Komara Nugraha menambahkan sejumlah personel dan mobil pemadam kebakaran sudah disiapkan untuk antisipasi kebakaran yang lebih luas masuk ke kawasan pemukiman warga.

Namun sejauh ini, kata dia, lokasi kebakaran cukup jauh dari pemukiman warga yang jaraknya dapat ditempuh dengan jalan kaki sampai 2 jam.

"Kita (mobil damkar) sampai tempat parkir saja, lokasi 1,5 jam sampai 2 jam ke atas, jauh dari pemukiman," katanya.

Kebakaran hutan tersebut mulai diketahui pada Minggu (22/10) malam, kemudian puluhan petugas dari sejumlah instansi dan masyarakat sukarelawan menuju lokasi untuk memadamkan api agar tidak terus meluas.

Petugas gabungan dilaporkan masih siap siaga memantau kawasan hutan di Gunung Papandayan.

Lahan hutan yang terbakar berupa semak-semak dan pohon. Luas lahan yang terbakar belum dapat diketahui. Kebakaran di Hutan Papandayan sebelumnya pernah terjadi di Blok Tegal Alun pada 2015.

Baca juga: Hutan Gunung Papandayan di Garut terbakar
Baca juga: TWA Gunung Papandayan aman dari bencana kebakaran hutan

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023