Pelintasan Quneitra, Golan (ANTARA News) - Pasukan Suriah merebut kembali satu-satunya pelintasan Dataran Tinggi Golan di garis gencatan senjata dengan Israel, Kamis, yang adalah satu kemunduran lagi bagi pemberontak sehari setelah mereka dihalau dari kota strategis Qusayr.

Sementara itu Austria, Kamis, mengatakan akan menarik tentaranya dari kontingen pasukan perdamaian PBB di Golan karena situasi keamanan yang buruk.

Penguasaan Qusayr memberi Presiden Bashar al-Assad nilai tawar tinggi jika rencana Amerika Serikat-Rusia bagi perundingan perdamaian langsung dengan kelompok musuhnya terwujud, kata para pengamat seperti dikutip AFP.

Rusia mengatakan Menteri Luar Negeri Walid Muallem akan memimpin delegasi pemerintah Suriah dalam perundingan "Jenewa 2" yang ditunda sebagian besar akibat sengketa dalam kelompok oposisi mengenai siapa yang akan hadir.

Pemberontak menguasai sebentar pelintasan Quneitra yang strategis dan penting karena kedekatannya dengan pasukan Israel dan Damaskus, sebelum dihalau.

Seorang koresponden AFP mengaku melihat tank-tank di daerah tinggi itu setelah pasukan Bashar masuk Kamis kemarin.

Kelompok Observatorium Suriah untuk hak asasi Manusia dan radio militer Israel mengatakan gerak maju pemberontak melewati pertempuran seru di Quneitra.

Pertempuran itu sangat dekat dengan markas satu pasukan perdamaian PBB yang membuat Austria ingin menarik pasukannya.

Dua personil pasukan perdamaian PBB dari India dan Filipina mengalami "cedera ringan" akibat serangan itu, kata seorang juru bicara pasukan perdamaian PBB.

(H-RN/H-AK)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013