pentingnya hidup yang damai, meskipun kita semua berbeda latar belakang, suku bangsa, agama dan heterogenitas
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama akan menggelar Konferensi Moderasi Beragama Asia Afrika (KMBAA) di Bandung pada 11-13 Desember 2023, sebagai wadah tukar pikiran para tokoh agama dunia soal praktik hidup bersama.

Perhelatan ini dirangkaikan dengan roadshow diskusi publik ekspos inovasi moderasi beragama dengan tema Membangun Harmoni Melalui Kampung Moderasi dan Rumah Ibadah Moderasi di Surabaya, Selasa.

"Program inovasi moderasi bertujuan agar praktik baik dari masyarakat, dan lembaga pendidikan, bisa menjadi role model, bahwa apa yang dilakukan menjadi contoh dan bisa dikembangkan lalu didesiminasikan di tempat lain," ujar Kepala Badan Litbang dan Diklat, Kemenag Amien Suyitno dalam keterangannya di Jakarta.

Suyitno berharap gelaran KMBAA di Bandung nanti, bisa mengimpor dan mengekspor praktik-praktik baik moderasi beragama di benua Asia Afrika.

"Dapat berkontribusi, memberikan solusi, dan pandangan kepada kita semua tentang pentingnya hidup yang damai, meskipun kita semua berbeda latar belakang, suku bangsa, agama dan heterogenitas," ujar Suyitno.

Baca juga: Kemenag: Musik bisa jadi media promosikan nilai moderasi beragama
Baca juga: Kemenag kukuhkan jaringan diaspora penggerak moderasi beragama


Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemenag Nizar Ali mengapresiasi langkah Balitbang Diklat yang telah menyelenggarakan berbagai inovasi Penguatan Moderasi Beragama (PMB).

Menurutnya, apresiasi menjadi sebuah keniscayaan yang harus diberikan, supaya publik mengetahui ada kampung dan rumah inadah yang basisnya moderasi.

"Moderasi beragama di kampung dan tempat ibadah menjadi opsi untuk menciptakan keharmonisan umat beragama," kata Nizar.

Menurut Nizar, kampung moderasi beragama, rumah moderasi beragama, sekolah moderasi beragama, dan perguruan tinggi moderasi beragama, bisa menjadi role model menjelang tahun politik saat ini.

Sebab, pada tahun politik masyarakat sangat rentan dengan gesekan-gesekan, hanya karena perbedaan pilihan politik.

"Sebab di kampung moderasi beragama dipastikan kehidupan umat beragama harmonis dan damai," kata dia.

Baca juga: Dua desa di Pidie Aceh jadi kampung percontohan moderasi beragama
Baca juga: DWP Kemenag nilai perlu penanaman moderasi beragama sejak dini
​​​​​​

Pada kegiatan diskusi tersebut, Kemenag memberikan hadiah kepada para pemenang lomba inovasi moderasi beragama.

Kategori kampung moderasi, Desa Rama Agung, Bengkulu, memperoleh juara 1. Sementara juara 2 Dusun Plumbon DIY dan juara 3 Desa Budakeling, Karangasem, Bali.

Untuk kategori rumah ibadah moderasi beragama, juara 1 Vihara Tanah Putih Semarang, Jawa tengah, juara 2 Masjid At-Taqwa, dan Pura Kalingga, Pekalongan, Jawa Tengah, dan juara 3 Pura Karanggede, Bantul, DIY.

Baca juga: Jokowi terbitkan Perpres No 58 Tahun 2023 tentang Moderasi Beragama
Baca juga: Kemenko PMK perkuat pemahaman moderasi beragama bagi pimpinan dan ASN

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023