Jakarta (ANTARA) - Para delegasi yang hadir dalam Konferensi Moderasi Beragama Asia-Afrika dan Amerika Latin diajak untuk napak tilas melihat semangat penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika di Museum Konferensi Asia-Afrika (KAA) Gedung Merdeka, Kota Bandung.

"Kami menyelenggarakan beberapa program sampingan seperti kunjungan museum bagi delegasi luar negeri," ujar Kepala Badan Litbang Diklat Kementerian Agama Amien Suyitno saat membuka Konferensi Asia-Afrika dan Amerika Latin, Rabu.

Suyitno mengatakan napak tilas ini sebagai pelengkap dari acara Konferensi Moderasi Beragama Asia-Afrika dan Amerika Latin yang digelar 19-22 Desember 2023.

Selain kunjungan museum, akan digelar malam budaya dan gala dinner yang bekerja sama dengan pemerintah provinsi Jawa Barat.
"Kami harap Anda semua menikmati program ini selama Anda berada bersama kami di Bandung," kata dia.

Ia mengatakan pelaksanaan Konferensi Moderasi Beragama ini menghadirkan cendekiawan, peneliti, aktivis toleransi, hingga aktivis organisasi keagamaan di dua tiga benua.

Para perwakilan yang hadir yakni Kenya, Srilanka, India, Yaman, Sudan, Pakistan, Iran Meksiko, Mesir Libya, Kamboja, Mozambik, Irak, China, Uni Emirat Arab, Malaysia, Arab Saudi, hingga Yordania.

Mereka akan mempresentasikan kajiannya, berbagi gagasan tentang praktik terbaik toleransi beragama, dan memberikan pembelajaran tentang pengembangan kerukunan umat beragama.

"Yang lebih penting lagi, mereka juga akan menawarkan rekomendasi kebijakan untuk memitigasi dan menyelesaikan isu-isu terkait intoleransi, kekerasan, dan ekstremisme agama, serta strategi untuk memperkuat moderasi beragama," kata dia.

Tukar pikiran antarakademisi, peneliti, dan aktivis tersebut menjadi kegiatan inti dari penyelenggaraan Konferensi Moderasi Beragama Asia-Afrika dan Amerika Latin.

Baca juga: Kemenag terima 688 artikel untuk Konferensi Asia-Afrika Amerika Latin

Baca juga: Kemenag gelar konferensi moderasi beragama Asia Afrika di Bandung

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023