Banda Aceh (ANTARA) - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI Dr Nasrullah menantang Aceh bisa melakukan pengembangan sapi lokal (sapi Aceh) mencapai berat maksimal hingga 1 ton.

"Berat sapi Aceh yang mungkin belum maksimal saat ini hanya 400 kilogram, ayo bisa sampai 1 ton, kita pasti bisa, kenapa tidak," kata Nasrullah, di Banda Aceh, Selasa.

Pernyataan itu disampaikan Nasrullah di sela-sela rapat koordinasi peningkatan produksi dan pemanfaatan sapi Aceh serta inisiasi pembentukan asosiasi peternak sapi Aceh, di Banda Aceh.

Kata Nasrullah, peningkatan bobot sapi Aceh mencapai 1 ton bukan merupakan sesuatu hal yang mustahil karena akan bekerja sama mulai dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pusat riset sapi, pemerintah daerah hingga nasional.

"Sama dengan sapi lainnya, mereka tidak langsung besar, ada inovasi yang dilakukan, maka sapi Aceh juga bisa seperti itu," ujarnya.

Dirinya menekankan, pelaksanaan rapat koordinasi itu harus bisa menghasilkan rekomendasi atau roopmap pengembangan sapi Aceh hingga menjadi komoditas nasional. Artinya bagaimana membuat sapi lokal ini ada di seluruh tanah air.

Harus menjadi pekerjaan rumah bagi peternak hingga pemangku kepentingan di Aceh bagaimana membuat sapi Aceh itu benar-benar lebih berkembang, baik dari segi jumlah maupun kualitasnya.

Dirinya juga berharap, Aceh wajib memiliki timeline (jangka waktu kerja) bagaimana kedepannya pengembangan sapi Aceh itu sepuluh tahun kedepan untuk menjadi andalan ternak yang memenuhi kebutuhan nasional, bahkan ekspor.

"Jadi, sapi Aceh jangan hanya jago di lokal saja, tetapi harus nasional dan menjadi kebanggaan bangsa ini," kata Nasrullah.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Aceh Zalsufran menyampaikan, pengembangan sapi Aceh saat ini banyak yang dilakukan dengan pola tradisional, yaitu melepasliarkan ternak, sehingga itu membuat sapi Aceh memiliki bobot yang kecil.

Artinya, sejauh ini belum berjalan maksimal terkait pola usaha ternak di masyarakat, karena itu kedepannya harus dilakukan pengelolaan modern, sehingga sapi Aceh lebih baik nantinya.

"Kalau murni sapi Aceh unggul itu sebenarnya bisa mencapai berat yang unggul bisa mencapai 700 kg," katanya.

Ia menjelaskan, sapi Aceh tidak mungkin dilakukan perkawinan silang, hal itu untuk menjaga kemurniannya. Mengingat sapi Aceh mempunyai keunggulan tersendiri.

"Saya pikir berdasarkan riset yang ada, kita hanya pikir bagaimana produksi kedepannya, tetapi tetap menjaga kemurnian sapi Aceh nya. Hanya tinggal dikelola dengan cara yang lebih bagus saja," demikian Zalsufran.

Baca juga: Pemkab Aceh Barat Daya bantu puluhan ekor sapi guna swasembada daging
 

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023