Diplomat sebut penting bagi siswa pelajari diplomasi

“Dalam karir apapun, ada aspek dasar diplomasi. Komunikasi, promosi, negosiasi, menjadi representasi suatu organisasi, semuanya harus dipelajari oleh seorang diplomat. Jadi penting bagi siswa untuk mempelajari hal ini sejak dini," ujar Dian dalam HighScope Model United Nations (HSMUN) di Jakarta, Rabu.

 

Dia menjelaskan pembelajaran diplomasi tidak terbatas pada format model PBB. Diplomasi dapat dipelajari dan dipraktikkan melalui banyak cara. Ada berbagai jenis diplomasi yakni multilateral, bilateral, dan regional.
 

"Ini berarti siswa harus pandai dalam berbagai hal. Misalnya, sebagai diplomat multilateral diharapkan menguasai peraturan dan regulasi PBB dan organisasi internasional lainnya," jelas dia.  
 

Kemudian diplomasi bilateral pada intinya membangun hubungan antar individu. Meskipun para peserta terlibat dengan sesama masyarakat Indonesia, seorang diplomat juga terhubung dengan orang-orang dari berbagai negara, budaya, agama, dan bahasa.
 

HSMUN memberikan platform bagi peserta untuk mengembangkan kompetensi dan idealisme para siswa dengan mempelajari bagaimana peran dari PBB.

Melalui HSMUN, para siswa mendedikasikan dirinya untuk mengembangkan berbagai ketrampilan yang diperlukan di abad 21,seperti berbicara di depan umum, debat, menulis, negosiasi, penelitian, pemecahan masalah, pembentukan konsensus, kompromi, dan kerja sama. HSMUN 2023 diikuti sebanyak 240 siswa dari berbagai sekolah di Indonesia.

 

“Konferensi model PBB seperti HighScope MUN adalah tempat yang tepat untuk berlatih dan mempelajari diplomasi dan negosiasi, dan saya mendorong para peserta untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, terlibat dalam debat yang bijaksana dan bermanfaat, serta mendengarkan ide-ide pihak lain, meskipun terkadang kita tidak setuju. dengan mereka,” kata Sekretaris Jenderal HighScope Model United Nations 2023, Aldrich Ignatius. 

Baca juga: PBB sebut Indonesia salah satu mitra penting dalam diplomasi global