... sejak awal kami sudah ragu jenis pesawat itu untuk dioperasikan... "
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi V DPR, Laurent Dama, meminta Kementerian Perhubungan mengevaluasi eksistensi dan performansi pesawat terbang buatan China milik PT Merpati Nusantara Airline, MA60.

"Kalau perlu seluruh pesawat tipe MA60 di-grounded," kata Laurent kepada ANTARA News, di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin. 

Jika dikabulkan, maka MA60 yang digadang-gadang pabrikannya, Xian Aircraft Industrial Corporation, sebagai pesawat terbang komuter yang tangguh, tidak boleh lagi menjelajahi angkasa Indonesia.

Indonesia sebetulnya sanggup membuat pesawat terbang sekelas MA60 yang harganya murah dan digolongkan satu kategori dengan ATR-72 seri. PT Dirgantara Indonesia sejak lama merancang dan membuat prototip N-250 yang terpaksa dihentikan karena kesulitan pembiayaan.

N-250 dirancang agar sesuai dengan keperluan dan kondisi geografis Indonesia, terutama pada lapangan terbang minim instrumen navigasi dan pendukung, tanpa mengurangi aspek kemampuan kinerjanya.

Dukungan garansi pemerintah dalam pembiayaan dan pembelian dari perbankan nasional juga tidak diberikan secara maksimal agar produk-produk PT Dirgantara Indonesia ini bisa beralih tangan kepada pembeli nasional. 

Hingga 2015 nanti, puluhan pesawat terbang turborprop dari berbagai maskapai penerbangan di Tanah Air berkapasitas belasan hingga puluhan pemakai jasa harus diganti karena faktor jam terbang/operasional.

Ia menyebutkan, sejak MA60 dioperasikan pada 2011, sudah beberapa kali terjadi kecelakaan pesawat. Satu sumber menyatakan, material dan rancangan delta box pesawat terbang ini kemudian diketahui tidak menunjukkan performansi yang memadai. 

"Dulu pernah terjadi kecelakaan di Kaimana, penumpangnya banyak meninggal. Sekarang terjadi di Eltari, NTT," kata Dama.

Sementara itu, anggota Komisi V DPR, Saleh Husin, menyatakan, kecelakaan pesawat yang terbelah dua segera harus segera diinvestigasi KNKT guna mengetahui penyebab dari kejadian tersebut.

"Jadi sepenuhnya kita serahkan ke KNKT," kata Husin.

Ia juga meminta pihak terkait untuk segera menarik bangkai pesawat dari jalur sehingga tidak mengganggu aktivitas Bandar Udara Eltari.

"Memang sejak awal kami sudah ragu jenis pesawat itu untuk dioperasikan," kata Husin.

Pukul 09.30 WITA hari ini, terjadi kecelakaan pesawat Merpati MA60 di Bandara Eltari, NTT. 

(zul)


Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013