Hal ini tercermin dari pertumbuhan di hampir semua kanal pembayaran, baik itu melalui QRIS, uang elektronik dan kartu kredit
Pangkalpinang (ANTARA) - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Kepulauan Bangka Belitung mencatat transaksi elektronik di daerah itu pada periode triwulan III tahun 2023 meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya.

"Hal ini tercermin dari pertumbuhan di hampir semua kanal pembayaran, baik itu melalui QRIS, uang elektronik dan kartu kredit," kata Deputi Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Bangka Belitung, Nurfadilah di Pangkalpinang, Jumat.

Ia mengatakan nominal transaksi dengan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) pada triwulan III 2023 sebesar Rp100,7 miliar dengan volume transaksi mencapai 599.497 atau masing-masing tumbuh 127 persen (yoy) dan 107 persen (yoy).

Meningkatnya transaksi QRIS didukung oleh peningkatan jumlah merchant QRIS mencapai 143.575 dan total pengguna QRIS sebanyak 155.917, dengan total penambahan pengguna baru QRIS pada triwulan III 2023 mencapai 21.052 pengguna.

"Berdasarkan kategori merchantnya, Provinsi Babel didominasi oleh usaha mikro dengan jumlah merchant QRIS mencapai 84.564 dengan pangsa 58,9 persen dari total merchant QRIS, diikuti merchant usaha kecil sebesar 32.040 (pangsa 22,32 persen) dan usaha menengah 22.899 (pangsa15,95 persen).

Sejalan dengan hal tersebut, transaksi QRIS juga didominasi oleh usaha mikro mencapai Rp34,57 miliar dengan pangsa 34,32 persen dari total transaksi, diikuti usaha menengah Rp28,11 miliar (pangsa 27,9 persen) dan usaha kecil Rp22,67 miliar (pangsa 22,5 persen).

Baca juga: BI Babel menyiapkan 32 loket penukaran pecahan uang baru

Baca juga: BI Babel bersama MUI mendorong pelaku UMKM urus sertifikasi halal


"Kondisi tersebut mencerminkan adanya perkembangan digitalisasi yang memberi manfaat bagi pelaku usaha mikro dan kecil, tidak hanya bagi pelaku usaha menengah dan besar," katanya.

Untuk memastikan keberlanjutan penyelenggaraan layanan transaksi pembayaran, Bank Indonesia telah menyesuaikan MDR QRIS pelaku usaha mikro sebesar 0,3 persen untuk nominal transaksi di atas Rp100.000, namun untuk transaksi di bawahnya tetap sebesar 0 persen.

Sementara itu, penggunaan uang elektronik oleh masyarakat pada triwulan III 2023 mengalami pertumbuhan setelah menunjukkan tren perlambatan sejak awal tahun 2023.

Nominal transaksi uang elektronik pada periode laporan sebesar Rp446,89 miliar atau tumbuh 2,20 persen (yoy) dengan volume transaksi mencapai 3.138.540.

"Hal tersebut sejalan dengan perluasan penggunaannya pada sektor transportasi, parkir, toko ritel dan juga didukung dengan adanya QRIS sebagai game changer," ujarnya.

Di sisi lain, jika melihat perkembangan transaksi alat pembayaran menggunakan kartu, transaksi kartu kredit pada triwulan III 2023 sebesar Rp109,3 miliar dengan volume transaksi mencapai 89.439 atau tumbuh sebesar 48,40 persen (yoy) dan 28,1 persen (yoy).

Transaksi kartu kredit tersebut tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan level sebelum pandemi sejalan dengan daya beli masyarakat yang cukup baik.

"Sementara itu, transaksi kartu ATM dan debet tercatat terkontraksi sebesar 8,88 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan triwulan sebelumnya yang juga terkontraksi sebesar 7,62 persen (yoy)," katanya.

Adapun nominal transaksi kartu ATM dan debet pada periode laporan tercatat sebesar Rp9,24 triliun dengan volume transaksi mencapai 7.968.956.

Dari sisi nominal, transaksi kartu ATM dan debet pada periode laporan masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata transaksi periode yang sama pada tahun 2019-2021 sebesar Rp4,99 triliun.

Menurut dia, akseptasi pembayaran nontunai yang meningkat sejalan dengan upaya Bank Indonesia dalam mendorong percepatan dan perluasan penggunaan pembayaran nontunai.

"Bank Indonesia mendorong peningkatan literasi masyarakat termasuk langsung turun ke lapangan melakukan asistensi kepada masyarakat, berkoordinasi dengan sejumlah komunitas/organisasi masyarakat," katanya.

"Juga mendorong UMKM untuk menggunakan QRIS melalui kegiatan on-boarding, mendorong implementasi QRIS di berbagai sektor prioritas antara lain destinasi wisata dan elektronifikasi transaksi pemerintah daerah melalui koordinasi di tim percepatan dan perluasan digitalisasi daerah," kata Nurfadilah.

Baca juga: BI Babel fasilitasi UMKM binaan ekspor lada ke Australia dan Filipina

Baca juga: Pemprov-BI gelar "Explore Babel" di KEK Tanjung Kelayang Belitung

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta/Try Mustika
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023