Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Pretoria mengelar resepsi diplomatik untuk menyambut 30 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Afrika Selatan sekaligus dalam rangka memperingati HUT RI dan HUT TNI ke-78 di Wisma Duta RI Pretoria pada Kamis (26/10).

Dalam keterangan pers KBRI Pretoria, Jumat, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI Pretoria, Saud Purwanto Krisnawan mengatakan hubungan Indonesia-Afrika Selatan sudah terjalin sejak lama melalui tokoh pergerakan kemerdekaan seperti Tuan Guru Tidore, Pangeran Tjakraningrat dan Syekh Yusuf Al Makassari, yang semuanya dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh pemerintah Afrika Selatan pada 2005.

“Catatan sejarah yang ditorehkan kedua negara merupakan pondasi kokoh hubungan persahabatan yang perlu dipertahankan demi mencapai kesejahteraan dan perdamaian yang sama-sama diperjuangkan kedua negara yang memiliki keberagamaan suku, budaya, bahasa dan agama, ” kata Dubes Saud.

Saud menambahkan bahwa keterkaitan batik dan Nelson Mandela, serta kehadiran Moses Kotane dan Maulvi Chacalia yang merupakan pejuang kemerdekaan Afrika Selatan pada Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung 1955 turut mewarnai hubungan kedua negara di masa lampau.

KAA dikenal sebagai konferensi yang kemudian memicu kemerdekaan banyak negara di Asia dan juga Afrika.

Saud juga menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada komunitas internasional atas dukungan mereka kepada Indonesia yang terpilih sebagai anggota Dewan Hak Asasi Manusia PBB periode 2024–2026 pada 10 Oktober di New York, Amerika Serikat.

Sebagaimana diketahui Indonesia meraih 186 suara, tertinggi di antara semua negara kandidat, katanya.

Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian, Reformasi Pertanahan dan Pembangunan Pedesaan Afrika Selatan Mcebisi Skawatsha mengatakan pentingnya hubungan bilateral antara Indonesia dan Afrika Selatan ditandai dengan perjanjian kemitraan strategis pada 2008.

Perjanjian tersebut, menurut Skawatsha, menempatkan hubungan kedua negara lebih tinggi pada tataran strategis.

Presiden kedua negara juga saling melakukan kunjungan seperti pada BRICS Dialogue + di Johannesburg, Afrika Selatan pada 2023 dan KTT G20 di Bali pada 2022.

Acara resepsi diplomatik itu dihadiri sekitar 300 tamu undangan dari kalangan pemerintahan Afrika Selatan, diplomatik, akademisi, komunitas bisnis Afrika Selatan dan organisasi masyarakat lainnya.

Di bagian akhir perhelatan, iringan lagu 'Gemu Famire’ dan ‘Jerusalema’ menutup rangkaian acara resepsi diplomatik tersebut.

Baca juga: WNI diganjar penghargaan karena promosikan budaya Indonesia di Afsel
Baca juga: Indonesia berusaha tingkatkan kerja sama dagang dengan Afrika Selatan
Baca juga: Produk tekstil Indonesia incar pasar Afrika Selatan

 

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023