Jakarta (ANTARA) - Kepala Bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Ronald Walla mengatakan bahwa pelaksanaan program UMKM Merdeka dengan melibatkan 35 universitas dan tujuh perusahaan telah membantu 109 pengusaha di 13 provinsi.

"Kita sudah menjalankan (UMKM Merdeka) ini kira-kira satu setengah tahun (sebagai program percobaan) dan kita resmikan tiga bulan yang lalu," ujar Ronald dalam sambutannya pada acara “Foundry Mixer: Indonesian SME Digital Revolution” di Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan bahwa program APINDO tersebut merupakan pengembangan dari program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), yaitu Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

"Kami memandang bahwa universitas menjadi pusat dari kolaborasi pentaheliks (dalam program UMKM Merdeka) ini," ujarnya.

Baca juga: Apindo minta pemerintah berhati-hati membatasi barang impor

Ronald menuturkan bahwa setiap UMKM didampingi oleh lima mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu yang disesuaikan dengan bidang usaha unit bisnis tersebut dengan dibimbing oleh para dosen serta praktisi bisnis profesional.

"Misalnya, (untuk mendampingi) pedagang keripik, tentunya di sini ada mahasiswa dari bidang keuangan, digitalisasi, distribusi, dan pemasaran," katanya.

Kepala Bidang UMKM Apindo tersebut menilai bahwa pendampingan adalah salah satu dari tiga hal yang sangat dibutuhkan oleh unit-unit bisnis tersebut.

Selain itu, menurut dia, hal lain yang dibutuhkan oleh UMKM untuk meluaskan usaha adalah informasi pasar, akses pasar, dan business matching serta ekosistem pengembangan bisnis.

Oleh karena itu, ia mengatakan bahwa pengembangan UMKM ini perlu dilaksanakan melalui kolaborasi pentaheliks antara akademisi, swasta, masyarakat atau komunitas, media, dan pemerintah.

Ronald menyatakan bahwa hal ini bertujuan untuk membantu UMKM mendapatkan pendanaan dan meningkatkan pendapatannya sehingga bisa meningkatkan perekonomian Indonesia.

Baca juga: Apindo: Digitalisasi kunci dukung pemberdayaan ekonomi perempuan ASEAN

"Jadi yang sebenarnya sedang kita bangun di sini adalah kerangka kerja pendampingan pengembangan UMKM nasional jangka panjang," ucap dia.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), terdapat kurang lebih 65,4 juta UMKM di Indonesia yang menyerap lebih dari 100 juta tenaga kerja.

Sebelumnya, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki menekankan pentingnya pelaku usaha startup di bidang digital untuk berfokus pada pengembangan di sektor produksi untuk mendukung digitalisasi UMKM.

"Saya sudah melihat banyak aplikasi digital yang cukup membantu para UMKM terutama aplikasi digital di (sektor) hulu dan sektor produksi. Ini kita harus mulai diarahkan lagi untuk mengembangkan transformasi digital ini di sektor produksi," kata Teten di Jakarta, Rabu (25/10).

Baca juga: KemenKopUKM : pendampingan UMKM yang progresif tuai beragam manfaat

Baca juga: UMKM berpeluang buka gerai di Stasiun MRT Lebak Bulus Grab

Baca juga: Sandiaga: Budaya jadi kekuatan produk Indonesia gaet pengusaha asing


 

Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2023