Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan bahwa budaya menjadi kekuatan bagi produk-produk buatan Indonesia untuk menggaet pengusaha asing untuk tertarik bekerja sama atau melakukan kolaborasi dalam suatu program.

“Ini karena inovasi dan kreativitas dari para pelaku ekonomi kreatif kita dan salah satu kekuatan kita adalah kekuatan budaya,” kata Sandiaga saat ditemui ANTARA di Jakarta, Rabu.

Menanggapi potensi budaya Indonesia yang kini mulai dilirik pengusaha asing untuk berkolaborasi mulai dari bidang fesyen sampai otomotif, Sandiaga menuturkan dalam pengamatannya, potensi budaya bangsa yang semakin terkenal di kancah internasional menunjukkan tren yang sangat positif. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan posisi ekonomi kreatif Indonesia yang saat ini sudah berada di posisi tiga besar dunia.

Baca juga: Menparekraf resmikan Hari Ekonomi Kreatif Nasional

Sandiaga melanjutkan prestasi lain yang membuktikan budaya Indonesia memiliki pesonanya tersendiri yakni sejumlah merek fesyen ternama dunia tertarik untuk berkolaborasi merilis produk dengan menggunakan kain-kain tradisional, seperti Christian Dior yang beberapa waktu lalu menggunakan kain endek dari Bali.

Meski demikian, menurut Sandiaga, kekayaan Indonesia yang diperkenalkan kepada dunia tidak boleh berfokus pada budaya saja. Sebab banyak kekayaan bangsa lainnya yang dapat dieksplorasi secara lebih mendalam untuk menarik minat pengusaha asing berkenalan dengan Tanah Air.

Contohnya kerajinan tangan dari seni kriya atau kuliner tradisional seperti rendang, sate, soto, gado-gado dan nasi goreng, serta flora dan fauna seperti komodo juga patut diperkenalkan.

Flora dan fauna itu, kata Sandiaga, dapat digunakan sebagai desain unik dari produk buatan lokal yang eksotik.

“Selain komodo, kita juga punya banyak fauna lainnya. Ada burung cendrawasih, ini sebagai bagian dari pelestariannya juga nanti. Kemudian ada orang utan atau kalau di Sulawesi ada anoa, tarsius dan gajah,” ucap dia.

Sedangkan terkait tren yang sedang diminati negara lain, Sandiaga mengaku mereka sedang banyak tertarik dengan film-film Indonesia, musik ber-genre dangdut koplo hingga kekayaan intelektual yang merujuk pada kekayaan yang lahir dari kemampuan intelektual manusia, misalnya animasi dan permainan.

“Juga jamu-jamu Indonesia, ini banyak peminatnya di luar negeri yang berbasis budaya dan berbasis kesehatan,” kata Sandiaga.

Baca juga: Menparekraf: Sektor ekraf sumbang Rp1.300 T kepada PDB nasional

Baca juga: Nadiem: JMFW beri ruang industri fesyen berkolaborasi dengan vokasi

Baca juga: Sejauh Mata Memandang luncurkan koleksi "Tarum" di JFW 2024


Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023