Paris (ANTARA News) - OPEC terus memompa lebih banyak minyak meskipun pertumbuhan ekonomi yang lamban meredam meningkatnya permintaan, Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan Rabu.

IEA mengatakan pasokan minyak mentah OPEC naik sekitar 135.000 barel pada Mei ke level tertinggi selama tujuh bulan di 30,89 juta barel per hari (bph).

Pada saat yang sama, IEA merevisi turun proyeksi untuk permintaan minyak mentah dari kartel yang berangota 12 negara menjadi 29,8 juta barel per hari pada semester ke dua tahun ini, karena pemulihan ekonomi global diprediksi akan lebih lemah dari perkiraan sebelumnya.

Pada pertemuan bulan lalu, para menteri perminyakan OPEC menetapkan pagu produksi mereka tidak berubah pada posisi 30 juta barel per hari, yang ditetapkan sejak Januari 2012, meski output aktual lebih tinggi.

IEA memperkirakan kapasitas cadangan OPEC efektif pada 3,23 juta barel per hari pada Mei, turun dari 3,47 juta barel per hari pada April.

Arab Saudi, anggota OPEC yang memimpin kenaikan produksi, dengan output melonjak 220.000 barel per hari ke tingkat tinggi enam bulan dari 9,56 juta barel per hari.

Sementara itu, Iran meskipun terkena sanksi internasional atas program nuklirnya yang disengketakan, produksi minyaknya naik 30.000 menjadi 2,68 juta barel per hari pada Mei.

IEA memperkirakan bahwa impor minyak mentah Iran melonjak menjadi 1,39 juta barel per hari Mei dari 835.000 barel pada April, yang sebagian besar karena kongesti di pelabuhan China pada akhir April menunda pengiriman sampai Mei.

Produksi Irak turun sebesar 100.000 barel per hari menjadi 3,14 juta barel per hari dengan ekspor turun 135.000 barel ke 2,48 juta barel per hari karena ekspor utara melemah dengan serangan jaringan pipa dan perselisihan antara pemerintah pusat dan daerah Kurdi.

Produksi Kuwait naik tipis menjadi 2,84 juta barel per hari sementara Uni Emirat Arab (UEA) 2,73 juta barel per hari dan Qatar tidak berubah tetap di posisi 725.000 barel.

Produksi minyak mentah Nigeria jatuh ke posisi terendah enam bulan 1,96 juta barel per hari "karena kerusakan jaringan pipa terus membatasi produksi," kata IEA.

Angola produksinya naik tipis menjadi 1,78 juta barel per hari, dengan beberapa ladang minyak diharapkan meningkat produksinya mencapai kapasitas puncak dalam tahun depan dan ladang lainnya bisa berproduksi.

Sementara produksi Libya merosot ke 1,38 juta barel per hari tengah gangguan yang berhubungan dengan tenaga kerja untuk aliran minyak, kata IEA, demikian AFP.
(S004)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013