...orang-orang bersenjata muncul dari semak-semak dan memberondongkan peluru ke arah kendaraan..."
Nairobi (ANTARA News) - Enam orang tewas dalam penembakan di Kenya timurlaut di daerah perbatasan dengan Somalia yang dilanda perang, kata polisi, Rabu.

Insiden itu merupakan yang terakhir dari rangkaian serangan granat atau penembakan yang terjadi di Kenya sejak negara itu mengirim pasukan ke Somalia untuk memerangi kelompok garis keras, lapor AFP.

Sejumlah orang bersenjata tak dikenal menyerang sebuah truk pickup yang membawa penumpang pada Selasa larut malam di dekat Qooqae di daerah Mandera, Kenya timurlaut, yang beberapa kali dilanda serangan dalam beberapa bulan ini, kata kepala kepolisian setempat Joseph Tenai.

"Korban yang selamat menuturkan kepada kami bahwa mereka diserang ketika orang-orang bersenjata muncul dari semak-semak dan memberondongkan peluru ke arah kendaraan itu, menewaskan empat orang di lokasi kejadian," kata Tenai. "Mayat dua orang lagi ditemukan pagi ini."

Mereka yang tewas mencakup anak sekolah, namun Tenai tidak bisa menyebutkan jumlahnya. Empat orang lain diperkirakan hilang.

Kenya, yang menjadi tempat tinggal banyak warga Somalia, dilanda gelombang serangan, terutama di Nairobi dan kota pelabuhan Mombasa, serta Garissa, setelah pasukan negara itu memasuki Somalia pada Oktober 2011 untuk menumpas kelompok gerilya garis keras Al-Shabaab, yang mereka tuduh bertanggung jawab atas penculikan dan serangan bom di dalam wilayah Kenya.

Meski polisi sering menyalahkan simpatisan Al-Shabaab atas serangan-serangan, kelompok garis keras tersebut biasanya diam pada masa silam setelah serangan.

Kelompok gerilya Al-Shabaab mengancam Kenya sejak negara itu mengirim pasukan ke Somalia selatan pada pertengahan Oktober 2011 untuk menyerang pangkalan-pangkalan gerilyawan tersebut, yang dituduh melakukan penculikan dan penyerangan di Kenya.

Al-Shabaab membantah tuduhan Kenya bahwa mereka mendalangi sejumlah penculikan warga asing di negara tersebut.

Al-Shabaab balik menuduh pemerintah Kenya menggunakan isu penculikan sebagai alasan untuk melakukan penyerbuan ke Somalia.

Dalam waktu kurang dari sebulan, seorang wanita Inggris dan seorang wanita Prancis diculik dari kawasan wisata pantai Kenya dalam dua insiden terpisah, yang merupakan pukulan besar bagi industri pariwisata di Kenya.

Pada 13 Oktober 2011, dua wanita pekerja bantuan asal Spanyol diculik dari kamp pengungsi Dadaab, Kenya, kamp terbesar di dunia yang menjadi tempat bagi sekitar 460.000 pengungsi yang sebagian besar orang Somalia yang menyelamatkan diri dari kekeringan, kelaparan dan perang.

Penculikan-penculikan itu diyakini dilakukan oleh Al-Shabaab Somalia.

Al-Shabaab yang bersekutu dengan Al-Qaida mengobarkan perang selama beberapa tahun ini dalam upaya menumbangkan pemerintah sementara Somalia dukungan PBB. (M014)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013