Beijing, (ANTARA/PRNewswire)- GDS, perusahaan terkemuka, serta pengembang dan pengelola pusat data berkinerja tinggi di Asia, resmi mendirikan usaha patungan dengan Indonesia Investment Authority (INA), sovereign wealth fund Indonesia, untuk mendorong pertumbuhan dan kemajuan industri pusat data di Indonesia. Acara peresmian kerja sama ini disaksikan Presiden Indonesia Joko Widodo pada 16 Oktober 2023 di China–Indonesia Business Forum, Beijing, menjelang Belt and Road Forum for International Cooperation Ketiga.


Setelah mengumumkan kemitraan pada 1 September tahun ini, GDS dan INA menandatangani kontrak kerja sama pada Senin lalu untuk meresmikan kemitraan tersebut. Lewat kerja sama ini, GDS dan INA berkomitmen menyatukan sumber daya, keahlian, dan visi pengembangan platform pusat data nasional di Indonesia. Proyek pertama dalam kerja sama ini adalah pembangunan kompleks pusat data hyperscale di Nongsa Digital Park (NDP), Batam, sebuah kawasan yang telah ditetapkan pemerintah Indonesia sebagai Kawasan Ekonomi Khusus. Kompleks pusat data di Batam ini akan memanfaatkan sumber energi terbarukan di wilayah lokal serta mengintegrasikan solusi Smart DC (Data Center) GDS. Dengan demikian, fasilitas ini segera menjadi standar industri di Indonesia.


William Huang, Chairman & CEO, GDS, berkata, "Saya gembira menyambut perkembangan penting dalam rangka pendirian usaha patungan bersama INA. Memanfaatkan solusi mutakhir dan keahlian GDS, serta investasi strategis INA, kemitraan ini tidak hanya mencerminkan kolaborasi, namun juga hubungan sinergis. Sebagai langkah transformatif, kami mempertegas komitmen untuk meningkatkan konektivitas digital dan kapabilitas data Indonesia. Di GDS, kami menciptakan ekosistem digital yang berdaya tahan dan inovatif agar Indonesia menjadi negara yang memimpin ekonomi digital di tingkat regional."

Ridha Wirakusumah, CEO, INA, berkata, "Kemitraan ini merupakan lompatan yang luar biasa dalam pencapaian misi kami, yakni merangsang transformasi digital Indonesia. Dengan keahlian terbaik GDS dalam pengembangan dan pengelolaan pusat data berkinerja tinggi, kami berada di posisi strategis untuk meningkatkan infrastruktur digital Indonesia. Maka, pencapaian ini bukan hanya perkembangan penting bagi INA dan GDS, melainkan juga langkah ke depan untuk merealisasikan potensi dan peluang masif dalam masa depan digital Indonesia."

Di tengah pesatnya permintaan atas layanan digital, Indonesia berada di posisi kedua di Asia Pasifik dalam indeks peluang pusat data dengan kapasitas terpasang sebesar 22 MW pada 2022[1]. Industri pusat data terus berkembang pesat, didorong maraknya penggunaan cloud computing dan prospek aplikasi kecerdasan buatan (AI). Dilatarbelakangi kondisi pasar ini, usaha patungan antara GDS dan INA memperkuat komitmen kedua pihak untuk mengembangkan infrastruktur digital Indonesia. Kemitraan ini juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, serta inisiatif data onshoring.

GDS dan INA mengapresiasi seluruh pemangku kepentingan yang terlibat, serta segera memfinalisasi kesepakatan tersebut pada akhir tahun ini. Kedua pihak memiliki visi untuk mempercepat implementasi infrastruktur digital yang berperan penting, serta memandu pelaku bisnis dan perusahaan menuju masa depan digital yang menguntungkan. Dengan demikian, infrastruktur digital Indonesia dapat menjadi simbol inovasi, keberlanjutan, serta keunggulan.

[1] Sumber: Knight Frank SEA-5 Data Centre Opportunity Index (SEA-5 Index)

Tentang GDS

GDS (NASDAQ: GDS; HKEX: 9698) adalah perusahaan terkemuka yang mengembangkan dan mengelola pusat data berkinerja tinggi di Tiongkok dan Asia Tenggara. Fasilitas pusat data GDS memiliki lokasi strategis di pusat ekonomi utama. Di lokasi-lokasi ini, layanan pusat data berkinerja tinggi sangat dibutuhkan. GDS berpengalaman selama 22 tahun dalam menyediakan layanan, serta sukses memenuhi kebutuhan beberapa klien dengan kebutuhan terbesar dan terkompleks untuk layanan pusat data alih daya (outsourced data center) di Tiongkok. GDS melayani lebih dari 840 klien sebagai penyedia layanan pusat data carrier-neutral yang terbesar. Memiliki lebih dari 100 pusat data, GDS menawarkan layanan pusat data bagi penyedia layanan komputasi awan (cloud) hyperscale, perusahaan internet berskala besar, lembaga keuangan, operator telekomunikasi, penyedia layanan TI, serta pelaku sektor swasta berskala besar, dan perusahaan multinasional. Menyadari potensi pertumbuhan Asia, GDS mendirikan kantor pusat internasional di Singapura pada 2021. Lewat langkah ini, GDS mengembangkan strategi di Asia Tenggara untuk melayani klien dan berkontribusi terhadap ekosistem ekonomi digital di wilayah tersebut. Informasi lebih lanjut tentang GDS tersedia di  http://www.gds-services.com atau follow us on LinkedIn.

Tentang Indonesia Investment Authority (INA)

Indonesia Investment Authority adalah sovereign wealth fund Indonesia yang bertujuan meningkatkan investasi demi mendukung pembangunan berkelanjutan Indonesia. Di sisi lain, INA juga membangun kesejahteraan bagi generasi masa depan Indonesia. INA menjalankan aktivitas investasi dan berkolaborasi dengan lembaga investasi terkemuka di dalam dan luar negeri, terutama di sektor-sektor yang memperkuat daya saing Indonesia, serta menghasilkan imbal hasil optimal yang disesuaikan dengan tingkat risiko. Informasi lebih lanjut tersedia di www.ina.go.id.



Related stocks: HongKong:9698 NASDAQ:GDS

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023