Memang tidak dipaksakan tetapi paling tidak sekitar 100 kamar dicoba untuk dirampungkan pembangunannya sehingga dapat membantu penyediaan kamar saat KTT APEC,"
Nusa Dua (ANTARA News) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengharapkan renovasi Hotel Grand Inna Putri Bali bisa dipercepat sehingga mampu membantu mengatasi kekurangan kamar saat pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasific (KTT APEC).

"Memang tidak dipaksakan tetapi paling tidak sekitar 100 kamar dicoba untuk dirampungkan pembangunannya sehingga dapat membantu penyediaan kamar saat KTT APEC," kata Dahlan usai acara topping off hotel tersebut, Kamis.

Dia mengucapkan rasa syukurnya karena hotel tersebut akhirnya oleh jajaran direksi direnovasi total, setelah melihat kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan.

"Seperti diketahui tahun lalu saat ke hotel ini kondisinya mengkhawatirkan, banyak yang bocor dan atap sudah hampir runtuh. Untunglah berkat dana dari sinergi BUMN kondisi itu bisa segera diatasi," ujarnya.

Dahlan mengucapkan rasa bangganya karena renovasi hotel tersebut memakai jasa arsitek ternama di Tanah Air yakni Ridwan Kamil yang memanfaatkan laut sebagai potensi.

Sehingga nantinya bagian depan hotel itu atau lobinya akan langsung menghadap ke laut, jadi tidak sebaliknya.

Sementara itu EVP Operation and Human Resourses PT Hotel Indonesia Natour (Persero), Ainul Midfar, mengatakan, sebanyak 120 kamar di hotel tersebut akan disiapkan untuk segera dirampungkan sehingga dapat membantu kekurangan kamar di kawasan Bali Tourism Development Corporation (BTDC) saat KTT APEC berlangsung.

"Akan tetapi 120 kamar itu tidak disiapkan untuk tamu negara, namun bagi para komite KTT APEC," ucapnya.

Dia menjelaskan, anggaran untuk renovasi akomodasi pariwisata itu adalah Rp548 miliar.

Apabila hotel itu rampung direnovasi maka akan memiliki sebanyal 460 kamar yang terdiri dari 425 unit deluxe, 10 suite, lima family suite, 19 vila dan satu president suite.

"Diharapkan awal tahun depan seluruh proyek pembangunan hotel ini dapat segera dirampungkan," ujarnya.(KR-IGT/E001)

Pewarta: I Gusti Ketut Agung Wijaya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013