Bank Mandiri menetapkan komitmen untuk mencapai net zero emission on operation pada 2023, dan financing pada 2060. Bank Mandiri berupaya mendorong nasabah bertransisi menuju low carbon economy dengan penyaluran kredit green financing
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Mandiri (Perseroan) Tbk telah menyalurkan total protfolio berkelanjutan atau sustainable portolio sebesar Rp253 triliun atau tumbuh 24,9 persen dari total kredit perseroan hingga kuartal III-2023.

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar mengatakan, pertumbuhan penyaluran protfolio tersebut mencerminkan komitmen perseroan terhadap prinsip lingkungan (enviormental), sosial (social) dan tata kelola (ESG).

“Bank Mandiri menetapkan komitmen untuk mencapai net zero emission on operation pada 2023, dan financing pada 2060. Bank Mandiri berupaya mendorong nasabah bertransisi menuju low carbon economy dengan penyaluran kredit green financing," kata Alexandra dalam 'Konferensi Pers Virtual Paparan Kinerja Kuartal III 2023 Bank Mandiri' di Jakarta, Senin.

Dari total portfolio berkelanjutan tersebut, Rp122 triliun di antaranya merupakan portfolio hijau sedangkan Rp131 triliun merupakan portfolio sosial yang disalurkan ke segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Alexandra menjelaskan, sebagai komitmen terhadap ESG, Bank Mandiri juga menyiapkan berbagai solusi keuangan berkelanjutan seperti pembiayaan hijau (green loan) sebesar Rp927 juta, sustainability linked-loan sebesar Rp2,1 triliun, pembiayaan transisi (transition loan) sebesar Rp1,1 triliun, dan pembiayaan sektor pertanian berkelanjutan sebesar Rp 97,9 triliun.

Dari aspek operasional, Bank Mandiri menerapkan operasional hijau melalui penggunaan 126 mobil elektrik (EV), instalasi stasiun pengisian (charging station), pemasangan 556 panel surya, serta memiliki gedung dengan sertifikasi green building, serta telah menjalankan 241 smart branch dan digitalisasi melalui Livin' by Mandiri dan Kopra.

"Dengan mengintegrasikan prinsip sustainable financing dalam penyaluran kredit, Bank Mandiri berharap dapat semakin memperluas dampak positif bagi jutaan masyarakat Indonesia baik untuk UMKM pertanian, energi terbarukan, transportasi bersih dan kegiatan lainnya," kata Alexandra.

Bank Mandiri juga menunjukkan komitmennya terhadap kesetaraan ras dan gender dalam perusahaan dengan sebanyak 25 persen dari tim manajemen perseroan diisi oleh perempuan. Dalam komposisi pemimpin senior, 46 persen di antaranya merupakan perempuan.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyampaikan perseroan konsisten mendukung transisi menuju Indonesia Net Zero Emission (NZE) 2060 yang menjadi komitmen masyarakat global termasuk Indonesia.

Untuk, itu, perseroan baru saja merilis Digital Carbon Tracking yang memungkinkan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) melihat secara real-time jumlah karbon yang dihasilkan dan emisi yang berhasil dikurangi perseroan secara operasional.

“Pembiayaan hijau atau green financing ini telah diarahkan untuk fokus ke sektor berkelanjutan, seperti sektor perkebunan yang telah tersertifikasi ISPO atau RSPO, energi baru dan terbarukan seperti pembangkit listrik bertenaga hydro, geothermal, transportasi, hingga ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir,” katanya.

Baca juga: Bank Mandiri raup laba bersih Rp39,1 triliun pada kuartal III-2023

Baca juga: Bank Mandiri akan buka layanan "PayLater" di akhir tahun 2023

Baca juga: Bank Mandiri salurkan KUR Rp20,52 triliun per Agustus 2023

 

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023