Padang (ANTARA) - Universitas Andalas (Unand) Sumatra Barat mengenalkan pengolahan sampah dengan metode Teknologi Olah Sampah di Sumbernya (TOSS) kepada civitas akademik Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar.   

"Kita berbagi pengalaman kepada Unhas terkait pengolahan sampah yang telah dilakukan Unand dengan metode TOSS," kata Koordinator bidang Energi dan Perubahan Iklim Tim Green Campus Unand Fadjar Goembira saat dihubungi di Padang, Selasa.  

Fadjar mengatakan edukasi dan berbagi pengetahuan tentang pengolahan sampah tersebut berangkat dari kondisi manajemen sampah yang selama ini masih bermuara pada tempat pembuangan akhir (TPA), termasuk di lingkungan perguruan tinggi.  

Lebih buruknya, kondisi saat ini banyak TPA di Tanah Air sudah tidak mampu menampung sampah-sampah yang dihasilkan dari limbah rumah tangga, instansi pemerintah, kampus dan lain sebagainya.

Padahal sampah organik maupun nonorganik tersebut masih bisa diolah menjadi sumber energi baru terbarukan, atau menjadi benda yang bisa bermanfaat bagi penunjang aktivitas sehari-hari.  

Berangkat dari permasalahan itu, Fadjar menilai perlu terobosan agar sampah diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Edukasi dan pengenalan TOSS ke Unhas didasari perguruan tinggi merupakan institusi pendidikan yang dinilai memahami pentingnya manajemen pengelolaan sampah.  

"Strategi yang paling mudah itu harus dimulai dari kampus. Sebab, kampus merupakan tempat belajar sehingga ketika orang datang, mereka bisa teredukasi tentang TOSS ini," ujar Fadjar yang juga salah satu dosen di Departemen Teknik Lingkungan Unand tersebut.

Saat ini pengolahan sampah lewat metode TOSS baru terfokus pada sampah organik. Namun, ke depannya tidak tertutup kemungkinan Unand juga akan fokus pada pengelolaan sampah nonorganik.

"Pengenalan metode TOSS ini juga sejalan dengan target Unhas menuju zero waste pada tahun 2024," kata dia.

Terakhir, dalam waktu dekat kedua belah pihak akan menindaklanjuti pengelolaan sampah dengan metode TOSS lewat perjanjian kerja sama. Sampah organik yang dihasilkan akan didistribusikan ke pabrik semen di Sulawesi Selatan sebagai sumber bahan bakar.

Hal itu telah lebih dulu diterapkan Unand yang mengolah sampah organik lewat metode TOSS, kemudian didistribusikan ke PT Semen Padang sebagai bahan bakar pengganti batu bara.

Baca juga: Unand olah sampah daun jadi residu biomassa untuk bahan bakar industri

Baca juga: Unand pastikan inventor dapat 60 persen hak royalti dari hasil inovasi

Baca juga: Pakar: Sampah daun berpotensi besar jadi energi masa depan


 

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023