Jakarta (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri RI pada Selasa memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban Badai Otis, yang menghantam pesisir Pasifik di Negara Bagian Guerrero, Meksiko.

“Tidak ada WNI yang menjadi korban. Terdapat dua WNI yang berdomisili di Guererro yang melaporkan bahwa tempat tinggal mereka mengalami kerusakan berupa atap bocor dan hotel tempat bekerja tidak beroperasi,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha melalui pesan singkat pada Selasa.

Sementara itu, satu-satunya WNI yang berdomisili di Michoacan tidak mengalami dampak apa pun. Berdasarkan data KBRI Mexico City, terdapat 310 WNI berada di Mexico.

Untuk keperluan darurat, hotline KBRI Mexico City dapat dihubungi melalui nomor +5215562985506.

Otis, sebuah badai kategori 5 yang kecepatan angin di atas 265 km/jam, menyapu pesisir Pasifik di Negara Bagian Guerrero pada Rabu (25/10), dan menyebabkan kerusakan parah, terutama di resor tepi pantai Acapulco—salah satu destinasi wisata utama di Meksiko.

Badai ini merupakan badai terkuat dalam sejarah yang pernah menghantam pesisir Pasifik di Meksiko. Sejak Kamis (26/10), badai tersebut bergerak ke arah Michoacan dengan tingkat intensitas jauh melemah.

Badai Otis mengakibatkan hujan lebat dan memicu longsor, telah mengakibatkan sedikitnya 43 korban jiwa dan 36 orang dinyatakan hilang.

Baca juga: Korban tewas akibat Badai Otis di Meksiko bertambah jadi 43 jiwa
Baca juga: Topan Otis kategori sangat berbahaya akan hantam Acapulco di Meksiko
Baca juga: 27 Orang tewas akibat Badai Otis di Meksiko


Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023