Bela, yang menjadi satu-satunya tunggal putri Indonesia yang tersisa sebenarnya memiliki peluang besar untuk menang.
Ia telah unggul pada game pertama. Bela juga memiliki kesempatan emas untuk mengunci kemenangan pada game kedua dan game ketiga, tetapi Bela gagal memanfaatkan peluang tersebut.
Setelah unggul game pertama, langkah Bela untuk merengkuh kemenangan dihalangi oleh Pui Yin yang mengawal ketat skor Bela 11-11.
Pemain peringkat 25 dunia itu menyusun serangan balasan dengan pertahanan yang rapi. Bela yang sebelumnya mengendalikan permainan dibuat goyah oleh smes-smes keras Pui Yin. Bela tak berkutik. Skornya tertinggal 13-18.
Tidak terima tertinggal, Bela melakukan perlawanan. Bela kembali mengontrol kendalinya sehingga lawannya justru melakukan kesalahan sendiri. Bela mengejar hingga bisa menyamai kedudukan 20-20.
Pertandingan pun menjadi menegangkan saat smes Pui Yin menembak satu pukulan lagi menjadi 20-21. Bela membalasnya dengan smes keras, kedudukan kembali sama 21-21. Akan tetapi smes bertubi-tubi Pui Yin gagal dikendalikan Bela. Bela menyerah 21-23.
Game ketiga yang menjadi penentuan berlangsung ketat. Kejar mengejar skor tak bisa dihindari. Saat Bela unggul satu angka, Pui Yin mengejar, begitu juga sebaliknya. Saat Pui Yin unggul 15-13, ia tampil lebih agresif sehingga terus memimpin sampai 18-14 atas Bela.
Namun Bela masih berupaya menyusul Pui Yin. Pemain peringkat 35 dunia itu terus mengejar kemana pun arah bola. Upaya Bela berbuah manis. Ia mampu menyusul bahkan membalap skor Pui Yin sehingga unggul 20-18.
Bela tinggal membutuhkan satu angka lagi untuk merebut tiket ke babak semifinal. Tetapi reli panjang yang berlangsung dimatikan Bela dengan pukulan yang menabrak net. Tidak berhenti disitu, Bela yang cukup membuat gemas penonton yang tak berhenti menyemangatinya lagi-lagi melepas peluangnya dengan sia-sia. Bela memberi kemenangan pada Pui Yin karena terlalu terburu-buru membalas smes dari Pui Yin.
Pukulannya menyasar di jaring net. Bela kalah mengenaskan dengan skor 20-22. Tunggal putri Indonesia pun habis tak tersisa.
Pewarta: Monalisa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013
