Jangan sampai jadi stunting, itu yang penting
Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut masalah tengkes atau stunting seharusnya dicegah sejak anak dalam kandungan bukan untuk diobati.

“Cegahlah stunting, jangan mengobati stunting. Jangan sampai jadi stunting, itu yang penting,” ucap Budi peluncuran Gerakan Anak Sehat, di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Utama, Jalan Utama Raya Nomor 47, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa.

Budi menyebut pencegahan tengkes ditujukan agar penyakit tersebut tidak berkembang semakin jauh dan berdampak buruk bagi anak.

“Kita ingin mencegah jangan sampai stunting, karena kalau stunting itu kayak kanker stadium lima, sudah telat. Jadi, kalau bisa anaknya jangan jadi stunting, anaknya dijaga tetap sehat, jangan sampai sakit, menjaga agar tetap sehat,” kata Budi.

Ia meminta kerja sama dan kepekaan masyarakat terhadap tanda-tanda tengkes agar dapat segara diantisipasi.

“Enggak mungkin stunting dijalankan sendiri, harus bersama-sama. Jangan hanya pemda, tapi melibatkan semua masyarakat.

Stunting ketahuannya itu ditimbang. Kalau berat badan anak tidak naik, nah itu sudah enggak sehat, cepat-cepat dikirim ke puskesmas, itu ada tatalaksananya,” kata Budi.

Terkait pemilihan Jakarta sebagai lokasi peluncuran program Gerakan Anak Sehat, Budi menilai Jakarta gencar mencari dan mengintervensi kasus stunting.

Mengenai hal tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono menyebut pihaknya terus mencari dan berupaya menangani kasus stunting dengan berbagai aksi.

“Kami sudah melakukan aksi-aksi bersama Pak Menkes pada saat saya menjabat, dan ditindaklanjuti oleh masyarakat, namanya Jakarta Beraksi. Di Jakarta saat ini stunting ada 22 ribu, sudah selesai stuntingnya adalah 9 ribuan, dan ini terus kami cari,” ujar Heru.

Lebih lanjut Heru mengungkapkan, Pemprov DKI Jakarta juga aktif melakukan pemberian makanan tambahan.

“Kami di Pemda DKI saat ini memiliki namanya Jakarta Anak Sehat. Di posyandu kami berikan makanan tambahan, di Dinas Sosial juga ada, tiap kelurahan seperti di RPTRA, itu kita berikan juga kegiatan-kegiatan makan tambahan untuk mengatasi stunting,” ujarnya.

Heru menegaskan pihaknya terus berupaya mencegah agar anak-anak di Jakarta tidak stunting.

“Pemda DKI berusaha anak itu tidak masuk ke stunting, rawan gizi. Misalnya sekarang ada 397 ribu anak rawan gizi, tapi belum tentu stunting," ucap Heru.

Ia berharap Gerakan Anak Sehat dapat menjadi dorongan agar masyarakat juga bersama-sama menyelesaikan stunting. Harapan saya, di Jabodetabek juga tindakan yang sama, sehingga kita bersama-sama bisa mengatasi stunting,” katanya.
Baca juga: Gerakan Anak Sehat jadi upaya cegah stunting di Jakarta
Baca juga: Jakbar beri kudapan bagi 200 balita risiko tengkes mulai pekan depan
Baca juga: 126 kader Posyandu diedukasi soal pencegahan stunting


Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023