Keterlibatan SMK sebagai sekolah sasaran merupakan langkah besar untuk terus memperluas dampak baik yang sudah dihasilkan program ini sejak 2020
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek)  RI menyatakan program Kampus Mengajar yang mulai tahun ini menyasar ke sekolah vokasi dapat mendukung penguatan sekolah menengah kejuruan (SMK).

“Keterlibatan SMK sebagai sekolah sasaran merupakan langkah besar untuk terus memperluas dampak baik yang sudah dihasilkan program ini sejak 2020,” kata Manager Program Kampus Mengajar Heggy Kearens dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Kemendikbudristek dukung pelestarian dan eksistensi campursari

Heggy mengharapkan ada banyak masukan yang diterima dari para pemangku kepentingan serta penerima manfaat yang terlibat agar pelaksanaan program ini bisa lebih baik lagi ke depannya terutama terkait penugasan di SMK.

Hal itu lantaran Heggy menyadari penugasan pertama mahasiswa pendidikan tinggi vokasi untuk mengajar di SMK melalui program Kampus Mengajar pasti masih banyak poin-poin evaluasi yang harus ditingkatkan.

“Tapi yang paling utama, kami sangat senang ketika SMK menerima dengan hangat kehadiran mahasiswa Kampus Mengajar dan mendukung program-program yang mereka jalankan,” ujar Heggy.

Pelaksanaan program Kampus Mengajar, mendapatkan sambutan baik dari sekolah sasaran yakni salah satunya adalah dari SMKN 2 Seririt, Kabupaten Buleleng Provinsi Bali.

Sebanyak lima orang mahasiswa yang berasal dari Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) dan Universitas Udayana ditugaskan di sekolah tersebut dan menjalankan berbagai program bersama para guru dan tenaga kependidikan.

Baca juga: Kemendikbudristek: Guru harus jadi pemantik nilai keteladanan

Beberapa program kreatif yang dijalankan mahasiswa dalam mendukung pembelajaran di SMKN 2 Seririt di antaranya adalah program penguatan literasi yang bernama Gerakan Literasi Merdeka.

Dalam program ini, mahasiswa mengalokasikan lima belas menit sebelum kelas untuk memberikan bacaan kepada peserta didik, selanjutnya peserta didik akan ditunjuk dan menjelaskan informasi yang dia dapatkan dari bacaan tersebut.

Selain penguatan literasi, terdapat pula program adaptasi teknologi di mana mahasiswa mengajarkan berbagai aplikasi desain grafis untuk mendukung kreatifitas peserta didik.

Lalu, dalam mendukung sekolah sehat, mahasiswa juga mendukung pelaksanaan kegiatan sarapan pagi sehat bersama.

Kepala SMKN 2 Seririt I Ketut Bawa menuturkan sekolah yang dipimpinnya telah merasakan dampak positif kehadiran mahasiswa Program Kampus Mengajar terutama melalui program-program pengembangan soft skills.

Meski program-program yang dijalankan oleh mahasiswa ditujukan untuk mendukung pembelajaran siswa, Ketut berharap masa pengabdian di Kampus Mengajar juga bisa menjadi wahana bagi mahasiswa untuk mengasah kompetensi dan belajar hal baru.

“Saya menekankan kepada mahasiswa bahwa program-program yang dijalankan harus juga bisa memberikan manfaat bagi mereka dalam mengasah kompetensi. Jadi tidak hanya berdampak bagi peserta didik tapi juga bermanfaat bagi mahasiswa,” kata Ketut.

Program Kampus Mengajar sendiri akan kembali membuka pendaftaran mahasiswa untuk penugasan angkatan ketujuh tahun 2024 yang mulai dibuka pada 1 November 2023 mendatang.

Dengan membuka kesempatan bagi 28.500 mahasiswa yang akan terpilih, Kemendikbudristek menargetkan 5000 lebih SD, SMP, dan SMK akan menjadi sekolah sasaran nantinya.

Baca juga: Kemendikbudristek tingkatkan keterampilan komunitas Merdeka Belajar

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023