Saat ini memang belum ada UMKM Lampung yang melantai ke bursa saham....
Bandarlampung (ANTARA) - Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Lampung Hendi Prayogi mengatakan bahwa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerahnya berpotensi masuk pasar modal.
 
"Saat ini memang belum ada UMKM Lampung yang melantai ke bursa saham, seperti di daerah lainnya tetapi UMKM ini memiliki potensi yang cukup besar," kata Kepala BEI Perwakilan Lampung Hendi Prayogi, di Bandarlampung, Rabu.
 
Ia melanjutkan dengan melihat potensi yang besar bagi UMKM lokal masuk dalam pasar modal, pihaknya kini terus melakukan sosialisasi terkait pasar modal kepada pelaku UMKM Lampung.
 
"Kami terus melakukan edukasi dan sosialisasi, karena pelaku UMKM banyak yang belum memahami tentang pasar modal. Bulan ini kami akan undang UMKM dan perusahaan untuk belajar lagi tentang pasar modal," katanya lagi.
 
Dia menjelaskan manfaat pasar modal bagi perkembangan UMKM tidak hanya sebagai sarana investasi, melainkan bisa digunakan juga untuk pembiayaan permodalan.
 
"Selama ini banyak pemahaman orang kalau akses permodalan hanya bisa dari bank dan KUR. Padahal pasar modal ini juga bisa digunakan untuk permodalan dengan persyaratan yang mudah juga. Di sini banyak UMKM yang memenuhi persyaratan tetapi memang belum teredukasi dengan baik," ujarnya lagi.
 
Menurut dia, saat ini yang telah berjalan adalah skema Securities Crowdfunding (SCF) oleh OJK. Skema tersebut dilakukan dengan mengumpulkan dana secara patungan yang dilakukan oleh pemilik usaha. Investor bisa membeli serta mendapatkan kepemilikan melalui saham, obligasi, ataupun sukuk.
 
"Selain untuk UMKM, edukasi tentang pasar modal ini juga akan menyasar perusahaan lokal. Lampung ini merupakan daerah dengan banyak perusahaan lokal berdiri, namun kesadaran untuk ikut melantai di bursa saham agak kurang karena sistemnya masih perusahaan keluarga jadi takut ada intervensi kalau ada pembagian saham," katanya pula.
 
Ia mengatakan saat ini di Lampung perusahaan yang sudah go public baru ada tiga yang ada di Kota Bandarlampung serta Kota Metro.
 
Di Provinsi Lampung jumlah UMKM sebanyak 273.457 unit yang terdiri dari usaha mikro ada 263.778 unit, usaha kecil sebanyak 9.303 unit, dan usaha menengah sebanyak 376 unit.
​​​​​Baca juga: BEI Lampung sebut investor saham usia muda tumbuh pada 2022

Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023