Kalian mungkin telah mengikuti pernyataan yang telah saya keluarkan sejak hari pertama. Saya telah mengatakan demokrasi kita sedang diuji,"
Ankara (ANTARA News) - Presiden Turki Abdullah Gul, Sabtu, memuji pembicaraan paling akhir oleh pemerintah dengan wakil pemrotes Taman Gezi, dan mendesak mereka yang masih menduduki taman itu agar pergi.

"Kalian mungkin telah mengikuti pernyataan yang telah saya keluarkan sejak hari pertama. Saya telah mengatakan demokrasi kita sedang diuji," tulis Gul di Twitter. Ia merujuk kepada pemrotes di Taman Gezi di Bundaran Taksim, Istanbul.

"Pertemuan dan pembukaan saluran dialog adalah tanda kematangan demokrasi. Saya percaya proses ini akan memberi hasil yang bagus," kata Gul sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu malam.

Namun pemrotes pada Sabtu mengatakan mereka takkan meninggalkan taman itu kendati ada seruan presiden tersebut dan janji dari Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan untuk menyelenggarakan referendum mengenai rencana untuk mengembangkan kembali lokasi itu, kata media Turki.

Erdogan telah menyelenggarakan dua pertemuan terpisah dengan penyelenggara protes di Ankara pada Rabu (12/6) dan Kamis dalam upaya menyelesaikan krisis tersebut.

Protes meletus sekitar dua pekan lalu, ketika satu kelompok pegiat lingkungan hidup berkumpul di Taman Gezi untuk memprotes tindakan pemerintah membangun tiruan Barak Topcu di taman itu sebagai bagian dari proyek baru Kota Taksim.

Ratusan orang kemudian bergabung dengan kelompok tersebut, setelah polisi menggunakan semprotan lada dan gas air mata untuk membubarkan protes. Setelah itu, ribuan demonstran turun ke jalan di Istanbul dan beberapa provinsi di seluruh negeri tersebut untuk memperlihatkan dukungan buat pengunjuk-rasa dan protes terhadap kebijakan Pemerintah Erdogan.

Bentrokan antara polisi dan pemrotes di seluruh Turki telah menewaskan tak kurang dari lima orang, termasuk seorang polisi, dan melukai sebanyak 5.000 orang lagi.

(C003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013