Tenda yang kami huni sudah hampir setahun terakhir rusak diterjang hujan dan angin kencang beberapa hari lalu.
Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat puluhan tenda milik penyintas gempa di sejumlah desa di Cianjur, rusak akibat hujan deras disertai angin kencang yang melanda Cianjur sejak beberapa hari terakhir.

Kepala BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Sukma Wijaya di Cianjur, Rabu, mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan pendataan dan segera melakukan perbaikan agar tenda tersebut masih dapat ditempati karena lebih dari 20 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke masjid dan rumah tetangga.

"Tenda yang rusak akibat tersapu angin dan bagian atap dari terpal bocor, sehingga banjir mengenangi bagian dalam tenda. Catatan sementara 31 tenda yang rusak di sejumlah desa di kecamatan Cianjur dan Cugenang dalam tahap perbaikan," katanya.

Pendataan masih dilakukan, ungkap dia, karena informasi lebih dari 31 tenda yang rusak terutama di bagian atas yang masih menggunakan terpal, sehingga pihaknya akan mengirimkan ratusan terpal untuk memperbaiki tenda sampai warga dapat kembali membangun rumahnya.

Baca juga: Badan Geologi ungkap pemicu rawan gempa bumi di Cianjur

Baca juga: PMI DIY resmikan masjid dan sekolah untuk penyintas gempa di Cianjur


Tercatat hingga saat ini, tinggal sebagian kecil warga yang masih bertahan di dalam tenda karena menunggu pencairan stimulan dari Pemerintah Pusat tahap IV dan penyintas yang akan direlokasi ke perumahan relokasi tahap III yang baru dibangun di Desa Babakan Karet, Kecamatan Cianjur.

"Kami akan menuntaskan perbaikan tenda yang rusak karena sejak satu pekan terakhir curah hujan mulai tinggi dan warga masih mengandalkan hidup di dalam tenda. Kami juga meminta Pemerintah Pusat segera mendistribusikan bantuan stimulan tahap IV," katanya.

Sementara sekitar 20 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke masjid di Kecamatan Cugenang karena terpal yang menjadi atap tenda selama sebelas bulan terakhir sobek diterjang hujan deras disertai angin kencang, bahkan beberapa tenda ambruk terbawa angin.

"Kami tidak bisa berbuat banyak karena faktor alam, sehingga terpaksa mengungsi ke masjid atau madrasah ketika hujan turun deras. Harapan kami bantuan stimulan untuk membangun kembali rumah yang ambruk dapat segera cair," kata penyintas di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Aditia.

Hal senada terucap dari penyintas gempa di Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, yang masih mengisi tenda darurat karena menunggu pembangunan rumah relokasi yang belum tuntas, terpaksa mengungsi ke rumah sanak saudaranya ketika hujan deras kembali turun pada petang hari.

"Tenda yang kami huni sudah hampir setahun terakhir rusak diterjang hujan dan angin kencang beberapa hari lalu. Meski sudah diperbaiki, ketika hujan kembali turun kami memilih menumpang di rumah saudara atau tetangga karena lantai tenda banjir," kata penyintas di Desa Nagrak, Rojali.*

Baca juga: PUTR Cianjur catat perbaikan infrastruktur rusak setelah gempa tuntas

Baca juga: Pemerintah Pusat sudah salurkan dana Rp1,8 triliun untuk gempa Cianjur

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023