Jakarta (ANTARA) - Plh. Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Kementerian Perdagangan (Kemendag) Miftah Farid mengungkapkan, pada periode Januari hingga Agustus 2023 capaian ekspor makanan dan minuman (food and beverage/F&B) asal Indonesia mencapai 3,38 juta dolar AS.
 
"Jadi sekarang di Januari sampai Agustus ekspor F&B kita mencapai 3,38 juta dolar AS," ujar Miftah saat ditemui di Jakarta, Rabu.
 
Miftah menuturkan, produk unggulan Indonesia yang berhasil menembus pasar ekspor di antaranya produk bahan makanan siap masak seperti udang, waffle, wafer, biskuit, ekstrak kopi hingga bumbu atau rempah-rempah.
 
Produk F&B Indonesia mencatatkan tren positif di tengah perlambatan sektor lain, adapun potensi pasar ekspor yang berhasil digarap sebesar 52 persen dari potensi makanan olahan atau processed food.
 
Sementara 48 persen pasar dengan nilai sekitar 2,6 miliar dolar AS belum digarap. Miftah menilai, potensi ini dapat menjadi peluang bagi Indonesia.
 
Adapun pasar ekspor produk makanan dan minuman asal Indonesia meliputi Amerika Serikat (AS) dengan potensi transaksi sebesar 1 miliar dolar AS, disusul Filipina sebesar 0,7 miliar dolar AS, kemudian Malaysia 0,4 miliar dolar AS.
 
"Bahwa untuk ekspor food and beverage ke AS sekitar 1 miliar, yang terbesar kedua adalah Filipina sebesar 0,7 miliar dolar AS kemudian Malaysia 0,4 dolar AS, China dan Saudi Arabia, Singapura, Thailand dan Jepang," ujarnya pula.
 
Miftah menilai, melalui pameran SIAL Interfood, produk makanan dan minuman dalam negeri mampu mencatatkan capaian yang baik dalam pameran ini.
 
Adapun Kemendag turut berpartisipasi dalam pameran ini dengan menghadirkan 10 UKM binaan yang mempunyai orientasi ekspor sehingga mampu menarik minat pembeli.
 
Selain itu, lanjut dia, selain partisipasi melalui fasilitas UKM, Kemendag juga menghadirkan layanan kepada pelaku usaha terkait dengan informasi perdagangan serta peluang ekspor.
 
"Jadi nanti di SIAL Interfood 2023 akan membagikan informasi yang kita miliki terkait peluang pasar dan lain-lain bisa kita informasikan di Ina ekspor untuk pelaku usaha yang ingin melakukan ekspor," pungkasnya.
 
Sementara itu, CEO Krista Exhibitions Daud D Salim berharap, pameran ini diharapkan menumbuhkan industri makanan dan minuman di Indonesia sehingga mampu menembus pasar internasional melalui berbagai inovasi yang dihadirkan.

Baca juga: Menperin: Indonesia sudah jadi "net exporter" produk halal
Baca juga: Trenggono: Ekspor ikan hias semester I 2023 capai 20,5 juta dolar AS
Baca juga: Kemendag meyakini kepercayaan global terhadap produk RI masih baik

 

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023