Jakarta (ANTARA) - Atlet-Atlet cabang olahraga gateball Indonesia meraih dua medali, satu emas dan satu perunggu, pada Kejuaraan Asia Pasifik (Asia Pacific Taipei Gateball Championship) yang diselenggarakan pada 28-30 Oktober.

Melansir dari keterangan resmi, Rabu, kontingen Indonesia menjadi juara pertama pada nomor double dan juara ketiga di nomor triple.

"Saya sangat berterimakasih atas perhatian KONI Pusat yang telah menjemput kami. Kami baru saja menyelesaikan Open Tournamen Asia Pacific yang dilaksanakan di Taiwan. Kami dari tim Indonesia, meraih juara pertama di ganda campuran dan juara ketiga di triple campuran,” kata Sekjen Pengurus Besar Persatuan Gateball Seluruh Indonesia (PB Pergatsi) Puja Samedhi. ​​​​​

Dijelaskan juga oleh Sekjen PB Pergatsi bahwa wasit Indonesia lebih baik ketimbang wasit-wasit pada kompetisi tersebut. Sebagai Vice Chairman Gateball Asia, Puja kerap memberikan masukan kepada wasit di Taiwan.

“Yang paling menarik adalah beberapa anak anak muda yang dari Makau dan Hong Kong, selalu kalau kami main bertanding, mereka lihat ingin tahu dia bagaimana strategi Indonesia, karena dari main kemarin itu nilai yang kami capai tinggi-tinggi terus,” ungkap Puja.

Sebanyak 60 tim beregu nomer triple dan 88 tim double turut serta pada Asia Pacific Taipei Gateball Championship 2023. Sebanyak 12 negara bersaing untuk memperebutkan gelar juara. Selain Indonesia negara peserta antara lain, Taiwan, Selandia Baru, Jepang, Korea, India, Thailand, Pakistan, Australia, Hongkong, Macao dan Tiongkok.

“Selaku Ketua Umum KONI Pusat, saya menyampaikan selamat kepada atlet-atlet gateball Indonesia yang berhasil meraih prestasi pada Kejuaraan Asia Pasifik. Semoga atlet-atlet Gateball Indonesia, lebih termotivasi untuk terus meningkatkan kualitas performa agar meraih prestasi pada kompetisi internasional lainnya,” kata Ketum KONI Pusat Marciano Norman.

Atlet gateball Indonesia Yonathan Purnama mengungkapkan selama turnamen berlangsung mampu mempelajari gaya permainan lawan yang menerapkan strategi pressure tinggi.

“Perbedaan kultur antara permainan gateball di Indonesia dengan di Taiwan. Kita belajar di beregu itu, menurut saya sendiri sebagai kapten itu memberikan pressure yang sangat tinggi jadi di beregu kita gugur. Tapi hari berikutnya, Saya mempelajari bagaimana permainan mereka? Strategi apa yang dibutuhkan? Analisis saya ternyata berhasil. Apa saja yang diperlukan untuk tim dan memberikan poin yang banyak kepada tim. Di sini saya puji tuhan dapat juara satu ganda campuran dan triple campuran mendapatkan juara triple,” ungkap Yonathan Purnama.

Baca juga: Kala Menteri PUPR-Gubernur Jabar unjuk gigi gateball ke Presiden
Baca juga: Kejurnas Gateball di TWC Prambanan pacu event sport tourism
Baca juga: Gateball di Indonesia segera berlakukan peraturan baku


Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023