Subang (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciereng, Kabupaten Subang, Jawa Barat telah melakukan perawatan 32 pasien yang mengalami keracunan minuman keras oplosan.

Direktur RSUD Subang Ahmad Nasuhi saat dihubungi di Subang, Rabu, mengatakan dari 32 pasien yang telah ditangani, 13 orang di antaranya meninggal dunia dan 15 pasien lainnya sudah pulang setelah mendapat perawatan.

Sebanyak empat pasien lainnya saat ini masih menjalani perawatan, dua di antaranya dirawat di ruang biasa dan dua lainnya dirawat di ICU RSUD Subang.

"Semoga yang masih dirawat bisa cepat pulih," katanya.

Ia mengatakan seluruh korban keracunan miras oplosan umumnya mengalami gangguan pencernaan, sakit kepala, muntah-muntah, dan detak jantung yang cepat.

Baca juga: Polisi mendalami dua orang meninggal diduga karena minuman oplosan

Ahmad Nasuhi mengatakan pasien yang meninggal dunia karena saat tiba di rumah sakit kondisinya sudah parah sehingga tidak bisa tertolong.

Dia mengatakan biaya perawatan seluruh pasien keracunan minuman keras oplosan, baik yang meninggal maupun selamat dalam perawatan, ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Subang.

"Seluruh biaya perawatan para korban akibat minuman keras oplosan ini ditanggung oleh Pemkab Subang," kata dia.

Puluhan orang harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan setelah pesta minuman keras saat acara hajatan pernikahan di Kampung Cipulus, Desa Sagalaherang Kaler, Kecamatan Sagalaherang, Subang, Minggu (29/10).

Bupati Subang Ruhimat menyatakan prihatin atas munculnya peristiwa keracunan minuman keras oplosan tersebut.

Ke depan, ia mengaku akan meningkatkan pengawasan terkait dengan peredaran narkotika, termasuk minuman keras oplosan di daerah itu.

Baca juga: Polisi selidiki miras oplosan yang diduga tewaskan sejumlah pemuda
Baca juga: Pemilik industri minuman keras oplosan terancam didenda Rp2 miliar

Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023