Urumqi (ANTARA) - Zona perdagangan bebas (free trade zone/FTZ) percontohan Xinjiang, yang pertama di daerah perbatasan barat laut China, telah diresmikan dan mulai beroperasi pada Rabu (1/11).

Upacara peresmian FTZ itu digelar di Urumqi, ibu kota daerah otonomi Xinjiang.

Erkin Tuniyaz, ketua pemerintah daerah setempat, mengeluarkan lisensi untuk tiga area FTZ itu, yang meliputi area di Urumqi, Horgos, dan Kashgar. Total area FTZ tersebut mencakup hampir 180 kilometer persegi.

Erkin Tuniyaz mengatakan bahwa Xinjiang akan memanfaatkan sumber daya, keunggulan geografis, dan fondasi industrinya untuk memajukan pembangunan FTZ tersebut dengan standar dan kualitas tinggi.

FTZ ini diharapkan dapat memberikan kontribusi besar bagi integrasi Xinjiang ke dalam "sirkulasi ganda" pasar domestik dan internasional China guna mendukung pembangunan area inti Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra.

Zona perdagangan bebas Xinjiang itu juga diharapkan dapat memainkan peran penting dalam membangun "jalur emas" antara Asia dan Eropa, serta jembatan bagi pembukaan China ke arah barat.

Pada Selasa (31/10), Dewan Negara China mengeluarkan rencana umum untuk membangun FTZ Percontohan Xinjiang sebagai langkah strategis yang signifikan untuk mempromosikan reformasi dan keterbukaan di era baru.

Rencana tersebut akan memberikan otonomi yang lebih besar bagi FTZ itu dalam reformasi, memungkinkannya untuk menjajaki jalur alternatif bagi FTZ lainnya, serta mengembangkan dan memperluas industri yang unik di Xinjiang atau yang memiliki keunggulan di Xinjiang.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023