"Rencananya sebelum nanti 17 Agustus, ada empat rumah sakit yang ditargetkan rampung yakni satu rumah sakit vertikal dan tiga rumah sakit swasta," kata Menkes dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Menkes memastikan tidak ada masalah perihal gedung dan alat kesehatan. Namun, dia menyebutkan ketersediaan tenaga kesehatan menjadi tantangan untuk menyediakan layanan kesehatan di IKN.
Untuk itu, dia menyebutkan Pemerintah akan membuka peluang kerja sama dengan sejumlah pihak untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dokter-dokter di Indonesia.
Menkes juga berpesan agar peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bisa dilayani di sejumlah rumah sakit tersebut. Dengan begitu, masyarakat juga bisa mendapatkan manfaat dari layanan kesehatan kelas internasional.
"Terima kasih sudah mulai, saya titip lagi selain (layanan yang hebat-hebat) kasih juga kelas untuk BPJS,” ujarnya.
Terpisah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan pembangunan rumah sakit tersebut akan semakin menguatkan kepercayaan masyarakat dan investor agar tidak ragu-ragu untuk tinggal di IKN.
Jokowi menyebut bahwa fasilitas kesehatan selalu menjadi sumber pertanyaan dan kekhawatiran masyarakat yang ingin pindah ke IKN.
Presiden menjelaskan bahwa rumah sakit itu akan dibangun berdasarkan standar internasional dan berkonsep smart and green building dengan memanfaatkan energi terbarukan serta dukungan digitalisasi smart hospital.
Baca juga: Presiden Jokowi: Masyarakat bisa dapat layanan kesehatan unggul di IKN
Baca juga: OIKN: "Groundbreaking" rumah sakit sampai mal di IKN pekan depan
Baca juga: Presiden "groundbreaking" pembangunan rumah sakit pertama di IKN
Pewarta: Sean Muhamad
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023