Kondisi ini telah mengganggu kestabilan ekonomi secara luas semua urusan domestik di semua negara, termasuk Indonesia pun juga terganggu
Pangkalpinang (ANTARA) - Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Suganda Pandapotan Pasaribu mendorong wisudawan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syaikh Abdurrahman Siddiq (SAS) Kepulauan Babel melek perkembangan sains dan teknologi, guna menghadapi isu dan tantangan global.

"Di tengah pesat dan masifnya perkembangan sains dan teknologi, maka secara pasti telah mengambil alih profesi serta akan menjadi ancaman bagi para pencari kerja secara global," kata Suganda Pandapotan Pasaribu saat menghadiri Wisuda ke-19 Sarjana IAIN SAS Babel di Pangkalpinang, Kamis.

Baca juga: Perempuan diminta melek teknologi digital agar mandiri secara ekonomi

Ia mengatakan, ada beberapa isu dan tantangan yang dihadapi saat ini mulai dari perang Israel dan Palestina, persaingan tajam antara Amerika dan China, perang Rusia dan Ukraina sampai ancaman dan dampak perubahan iklim termasuk gelombang panas melanda dunia yang dipicu oleh El Nino.

"Kondisi ini telah mengganggu kestabilan ekonomi secara luas semua urusan domestik di semua negara, termasuk Indonesia pun juga terganggu," ujarnya.

Menurut dia, isu- isu global maupun geografis dan sosiokultural serta isu lainnya telah mempengaruhi keadaan di Babel.

"Untuk mengatasi semua isu dan tantangan tersebut tentunya membutuhkan solusi yang kreatif, inovatif dan tempat sumber daya manusia yang berkualitas dan berakhlak mulia," katanya.

Baca juga: Mahasiswa Unisri ajak pelajar pedesaan melek teknologi

Ia menyayangkan saat ini sumber daya manusia di Kepulauan Babel masih rendah dan hal ini menjadi tantangan secara nasional.

Rendahnya kualitas pendidikan di tanah air tercermin dari hasil "Programme for International Student Assessment" (PISA) Indonesia di 2018, dimana capaian literasi membaca, numerasi dan sains para siswa berada pada skor 382, Indonesia berada di 74 dari 79 negara di dunia yang mengikuti PISA.

Indeks pembangunan manusia (IPM) Kepulauan Babel 2022 hanya sebesar 72,24 berada di bawah nasional dan hal ini menjadi masalah krusial yang harus diselesaikan supaya tidak menghambat pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

"Menyikapi permasalahan- permasalahan tersebut Pemprov Kepulauan Babel berupaya menyelesaikan semua ini dengan membuat kebijakan- kebijakan yang mumpuni untuk meningkatkan SDM masyarakat daerah ini," ujarnya. 

Baca juga: Erick Thohir proyeksikan RI butuh 17 juta tenaga kerja melek teknologi

Pewarta: Aprionis
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023