Jakarta (ANTARA News) - Pengamanan di sekitar kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat diperketat untuk mengantisipasi serbuan pendemo yang berarak dari Gedung DPR menolak kenaikan harga BBM.

"Kita tambah 100 personel dari Polda Metro Jaya untuk antisipasi pendemo yang ke sini. (Personel) itu di luar sehari-hari," kata Kepala PAM Objek Bundaran HI Kombes Pol Eddy Tambunan di Jakarta, Senin.

Eddy mengatakan pihaknya terus memantau dan mengawasi ribuan pendemo yang dikhawatirkan akan memenuhi HI dan sekitarnya.

"Kita kawal terus mereka kemana, selain itu kita juga mengimbau supaya demo berjalan sesuai prosedur dan tidak anarkis," katanya.

Staf Keamanan Wisma Nusantara, Harjanto mengatakan pihak gedung dan Hotel Pullman juga menurunkan personel dari Brigadir Infantri sebanyak 200 personel.

"Dari intern sendiri ada 130 orang. Untuk antisipasi aja, tapi kayaknya sepi gak seperti pas Mayday," katanya.

Hal senada disampaikan Staf Keamanan Plaza Indonesia Anderson yang mengatakan pihaknya sudah bersiaga untuk mengantisipasi demonstasi penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi.

"Biasanya cuma 300 personel, nanti siang mungkin didatangkan lagi sampai 500 personel," katanya.

Anderson mengaku pengamanan kalo ini tidak sebanyak demonstrasi sebelumnya.

"Enggak rame kayak dulu, tapi kita sudah siaga dan profesional mengantisipasi demo ini," ujarnya. Sejumlah ambulans juga diturunkan untuk mengantisipasi pendemo yang jatuh sakit atau luka-luka.

Paramedis Ambulans Dinas Kesehatan DKI Jakarta Oktavianus Yusmarus mengatakan pihaknya menurunkan dua unit ambulans untuk kawasan HI.

"Di balaikota juga ada satu, tapi kami dibantu puskesmas setempat, seperti puskesmas Menteng dan Tanah Abang" katanya.

Dia menyebutkan untuk setiap ambulans setidaknya ada dua paramedis yang diturunkan.

Pewarta:
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013