Saya berharap dengan sudah terjalinnya kerja sama tersebut, maka airlines nasional harus dapat berkontribusi aktif sebagai pemain utama dalam menghubungkan Indonesia menuju kawasan regional dan global
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut Indonesia berperan aktif dalam pengembangan kerja sama penerbangan di kawasan ASEAN.

"Tidak hanya pada aspek konektivitas transportasi udara, namun juga pada aspek teknis lainnya dan jasa penunjang angkutan udara," kata Menhub dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara kunci dalam CEO Talks bertajuk ASEAN Connect: Aviation Strategy and Roadmap yang digelar oleh Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (INACA) di Jakarta, Kamis (2/11).

Menurut dia, kerja sama ASEAN dengan negara mitra tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan konektivitas transportasi udara, melainkan juga mengembangkan kerja sama di bidang keselamatan dan keamanan penerbangan, manajemen lalu lintas udara, dan sustainable aviation.

"Saya berharap dengan sudah terjalinnya kerja sama tersebut, maka airlines nasional harus dapat berkontribusi aktif sebagai pemain utama dalam menghubungkan Indonesia menuju kawasan regional dan global," kata Menhub.

Selain lingkup kerja sama transportasi udara intra ASEAN, telah disepakati pula regional air services agreement dengan China, Uni Eropa, dan Selandia Baru. Adapun, yang masih dalam proses pembahasan, yaitu kerja sama ASEAN-Korea dan ASEAN-Jepang.

"Saya mengharapkan agar forum ini mampu menghasilkan rekomendasi dan usulan kebijakan serta langkah-langkah konkret bagi seluruh pemangku kepentingan untuk menghadirkan industri penerbangan sebagai suatu ekosistem yang sehat guna memberikan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi nasional," katanya.

Sementara itu, Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja mengatakan untuk mempertahankan momentum pertumbuhan perekonomian ASEAN memang bukan hal yang mudah. Salah satu yang harus dilakukan ialah meningkatkan kerja sama antar anggota intra ASEAN dan mengembangkan kerja sama internasional ekstra ASEAN.

"Untuk itu lah sektor transportasi, terutama transportasi udara menjadi sangat penting di kawasan ASEAN," kata Denon.

Menurut dia, transportasi udara mampu menembus batas antar negara dengan cepat sehingga transportasi itu memegang peranan yang vital untuk menjadi pendorong pertumbuhan perekonomian di kawasan ASEAN.

"Termasuk di antaranya mendukung perkembangan sektor pariwisata, perdagangan, peningkatan investasi, dan sebagainya," ujarnya.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa sektor penerbangan sebenarnya juga mempunyai permasalahan yang sama antar negara, misalnya terkait peningkatan jumlah permintaan penumpang, namun kapasitasnya masih terbatas karena ketersediaan pesawat berkurang.

"Hal lain adalah ketersediaan suku cadang yang juga menjadi isu utama, terutama karena supply chain-nya yang terganggu oleh kondisi sosial politik dunia," kata dia.

Selain itu, juga tantangan terkait dengan ketersediaan dan harga bahan bakar avtur yang cenderung naik serta upaya-upaya untuk peningkatan environment dengan mengadakan dan menggunakan sustainable aviation fuel (SAF) di dunia penerbangan.

Baca juga: Menhub: Bandara IKN dapat layani pesawat Boeing 777 dan Airbus A380

Baca juga: Menhub pastikan iringi industrialisasi dengan konektivitas

Baca juga: Menhub: Layanan kereta api di wilayah aglomerasi terus ditingkatkan

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023