Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan akan mengiringi proses industrialisasi dengan konektivitas transportasi ke seluruh wilayah di Indonesia.

“Kami tentu mengiringi proses industrialisasi dengan satu skema konektivitas. Tol laut, perintis, angkutan massal perkotaan, kita lakukan itu, sehingga industri berjalan dengan baik,” ujar Menhub Budi dalam Kompas100 CEO Forum ke-14 Powered by PLN bertajuk "Melaju Menuju Indonesia Emas" di Jakarta, Rabu.

Menurutnya, industrialisasi dan konektivitas transportasi akan memberikan harapan bagi pertumbuhan ekonomi menuju “high income country” atau Indonesia Emas pada 2045 mendatang.

Namun demikian, Ia mengingatkan bahwa kedua hal tersebut tidak bisa dilepaskan dari aspek keberlanjutan sesuai dengan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi karbon dan mencapai target Net Zero Emissions (NZE) pada 2060 mendatang.

“Kita boleh Indonesia Emas, tapi dalam konteks kita tidak mampu membuat keberlanjutan ini baik, itu dosa kita bersama,” ujar Menhub Budi.

Terkait konektivitas, Ia mencontohkan, Presiden RI Joko Widodo pada hari ini Rabu (01/11) baru saja melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan bandara Ibu Kota Nusantara (IKN), yang ditargetkan akan beroperasi penuh pada Desember 2024 mendatang.

“Kami ditugasi membangun bandara dimana-mana, supaya kita bisa pastikan pertumbuhan itu ada, industrialisasi ada. Tetapi, juga menjaga persatuan dan kesatuan,” ujar Budi.

Berbicara industri penerbangan, Ia menyebut saat ini masih dalam masa pemulihan pasca pandemi COVID-19, yang mana jumlah pesawat serta suku cadangnya masih cenderung terbatas.

“Kita lihat bahwa yang Indonesia semula 650 pesawat, sekarang tinggal 400 pesawat. Apabila satu tempat ke tempat lain kita sulit melakukan penerbangan karena pesawat ATR pada daerah terpencil berkurang drastis, karena tidak ada suku cadang,” ujar Menhub.

Baca juga: Menhub tinjau lokasi bakal Bandara IKN

Baca juga: Harga tiket pesawat di Kertajati sangat murah, Menhub: Ayo gunakan


 

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023