Jakarta (ANTARA) -
Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan melakukan langkah preventif dengan pemangkasan sebanyak 48.600 pohon selama periode Januari hingga Oktober 2023 untuk mengantisipasi pohon tumbang.
 
Berdasarkan data dari Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Selatan yang diterima Antara, Kamis, terdapat tiga kategori pemangkasan yang dilakukan di 10 kecamatan yakni ringan 2.730 pohon, sedang sebanyak 12.628 pohon, dan berat 3.324 pohon.

"Penopingan dilakukan untuk menghindari dahan patah atau pohon tumbang akibat daun terlalu rimbun dan pohon terlalu tinggi," kata Kepala Sudin Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Selatan Elly Sugestianingsih saat dikonfirmasi, Kamis.

Elly juga mengungkapkan penopingan pohon merupakan langkah penting untuk mengontrol pertumbuhan pohon yang tidak teratur serta menjaga bentuk dan ukurannya agar tetap terkendali.
 
Selain pemangkasan, Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Selatan juga melakukan penebangan sebanyak 816 pohon selama periode yang sama.
 
"Tujuannya agar tidak membahayakan bagi lingkungan di sekitarnya," ujar Elly menambahkan.
 
Adapun untuk pohon tumbang, sepanjang Januari hingga Oktober di Jakarta Selatan berjumlah 283 pohon. Kecamatan paling banyak terjadi pohon tumbang adalah Pasar Minggu dengan jumlah 48.

Upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan, lanjut Elly, merupakan komitmen dalam menjaga keamanan dan kualitas lingkungan, serta mengurangi risiko yang mungkin timbul akibat kondisi pohon yang tidak terawat.
 
Pemangkasan dan penebangan pohon ini juga, lanjut Elly, menjadi langkah penting untuk menjaga keseimbangan antara perkembangan perkotaan dan pelestarian alam.

Baca juga: Korban pohon tumbang di DKI bisa dapat santunan, begini cara klaimnya

Baca juga: Sudintamhut Jaksel sebut hujan angin sebabkan banyak pohon tumbang

Baca juga: Pemkot Jaksel antisipasi pohon tumbang

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023