Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Timur menyatakan data kerusakan akibat gempa magnitudo 6,6 di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang, Kamis (2/11), pukul 05.04 Wita masih bisa berubah.

"Saat ini tim reaksi cepat dari Kota Kupang dan Kabupaten Kupang masih terus mendata kepastian jumlah kerusakan rumah atau bangunan yang rusak akibat gempa tersebut," kata Kepala BPBD NTT Ambrosius Kodo di Kupang, Jumat.

Sesuai data dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kerusakan bangunan akibat gempa bumi itu mencapai 95 unit.

Akan tetapi, ujar dia, data tersebut masih akan terus berubah, sesuai laporan tim reaksi cepat dari Kota Kupang dan Kabupaten Kupang.

"Data terbaru nanti akan kami sampaikan setelah terkumpul data yang sudah didapat oleh petugas," kata dia.

Baca juga: 95 bangunan rusak akibat gempa di NTT

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan diterima di Kupang, Jumat, mengatakan data tersebut merujuk Pusat Pengendalian Operasi BNPB yang dikeluarkan pada pukul 21.40 WIB.

Dia menyebutkan bangunan rusak yang tercatat di Kabupaten Kupang dengan rincian 40 rumah warga di Kabupaten Kupang, delapan unit fasilitas umum, dan 19 gedung pemerintah, serta satu asrama panti asuhan.

Di wilayah Kota Kupang terdiri atas 20 rumah warga, empat gedung perkantoran, satu toko swalayan, dan satu hotel, sedangkan di Kabupaten Timor Tengah Selatan satu sarana pendidikan

"Sampai saat ini belum ada laporan terkait adanya korban jiwa maupun mengungsi akibat gempa tersebut," ujar dia.

Sejak terjadi gempa hingga saat ini, BPBD dan tim gabungan di lokasi terdampak bencana masih terus melakukan upaya penanganan.

Baca juga: Gedung kantor gubernur NTT alami keretakan akibat gempa magnitudo 6,6
Baca juga: BPBD: 40 rumah penduduk di Kabupaten Kupang rusak akibat gempa
Baca juga: BPBD NTT sebut 18 rumah rusak akibat gempa bumi kekuatan M6,6

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023