Saint Petersburg (ANTARA News) - Presiden Perancis Jacques Chirac, hari Ahad, mengatakan kekuatan "yang membahayakan keamanan, kestabilan dan kedaulatan Lebanon harus dihentikan". Ketika berbicara pada awal pertemuan di Saint Petersburg bersama Presiden AS George W Bush, Chirac menyerukan "dilindunginya warga sipil, penengahan dan gencatan senjata langgeng" di Lebanon dan Jalur Gaza. Dari Lebanon dilaporan 18 warga sipil, termasuk sembilan anak kecil, terbakar hidup-hidup dalam satu serangan helikopter bermeriam Israel, Sabtu, terhadap warga yang menyelamatkan diri dari desa-desa perbatasan di Lebanon selatan, kata beberapa sumber rumah sakit dan pasukan pemelihara perdamaian PBB. Mereka meninggal ketika satu rudal menghantam satu mobil dan minibus di dekat Shamaa, kata beberapa sumber rumah sakit. Petugas pertolongan mengatakan minibus itu terkena serangan langsung. Chirac dan Bush belakangan bergabung dengan pemimpin dari Inggris, Kanada, Jerman, Italia, Jepang dan Rusia untuk menghadiri pertemuan puncak Kelompok Delapan (G-8), yang didominasi oleh serangan militer Israel di Lebanon dan Jalur Gaza serta kekhawatiran mengenai konflik yang lebih luas di Timur Tengah. Chirac mengatakan ia mendukung upaya utusan PBB di wilayah tersebut guna menghasilkan pembebasan tiga prajurit Israel yang ditahan oleh Hizbullah dan pejuang Palestina serta mengakhiri serangan roket terhadap Israel. Sementara itu Bush berkeras bahwa "pangkal utama masalah ialah hubungan Hizbullah, Suriah dan Iran". Amerika Serikat pada pertemuan puncak di Saint Petersburg berencana menekan mitra G-8-nya agar menghasilkan pernyataan yang menyalahkan milisi Syiah Hizbullah, yang didukung Suriah dan Iran, atas peningkatan kerusuhan paling akhir di Timur Tengah. Sebaliknya sekutu Washington telah menegaskan perlunya bagi Israel untuk menahan diri dan tak membahayakan keselamatan warga sipil dalam operasinya untuk membebaskan tiga prajuritnya dan mengakhiri serangan roket. Namun Bush mengatakan ia "yakin kami akan dapat mencapai sikap jelas antara Perancis dan AS mengenai masalah penting ini". Menurut laporan media yang belum dikonfirmasi, Ahad, sejum lahkecil personil pasukan elit Angkatan Darat Israel telah memasuki Lebanon untuk melaksanakan apa yang digambarkan sebagai operasi terbatas. Radio Israel, dengan mengutip keterangan satu sumber tingkat tinggi militer Israel, melaporkan Angkatan Darat Israel mengirim personil pasukan elit ke dalam wilayah Lebanon untuk operasi dengan waktu terbatas. Pada hari yang sama, surat kabar Yedioth Aharonoth melaporkan personil pasukan komando Angkatan Laut Israel telah memasuki Lebanon. Wanita jurubicara Angkatan Darat Israel mengatakan ia tak dapat mengomentari laporan media tersebut, demikian AFP dan DPA.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006