Tabanan (ANTARA) - Menteri PPPA Bintang Puspayoga menginginkan penyelenggaraan kegiatan bimbingan teknis kewirausahaan yang berperspektif gender bagi perempuan penyintas kekerasan yang diselenggarakan oleh Yayasan Dharma Tegeh Kori, Tabanan, Jumat (3/11) membuat perempuan semakin naik kelas.

Bintang Puspayoga mengatakan, ada lima isu arahan dan prioritas yang harus diselesaikan berkaitan dengan pemberdayaan perempuan, yakni di bidang kewirausahaan, peran ibu dan keluarga dalam pengasuhan, penurunan angka kekerasan, penurunan pekerja anak dan pencegahan perkawinan anak.

Dia pun mendorong perempuan harus berdaya secara ekonomi.

“Ketika perempuan berdaya secara ekonomi, jika kita bicara masalah pengasuhan, kekerasan, pekerja anak dan perkawinan anak, kami yakin betul akan dapat di selesaikan, tapi perempuan harus mandiri dulu secara ekonomi,” katanya.

Baca juga: Kemenperin tumbuhkan wirausaha baru IKM pengolah jamur tiram

Basis kekuatan untuk meraih kesejahteraan tersebut di kementerian PPPA sendiri adalah sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk para kepala daerah.

Karena itu, dirinya menyampaikan apresiasi atas adanya program "semara ratih" Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya yang menjemput bola ke desa ubtuk menggali permasalahan yang ada di Desa untuk ditindaklanjuti.

"Ini akan beririsan sekali dengan program yang kami kembangkan di kementerian. Kami membuat model desa, kelurahan ramah perempuan dan peduli anak,” imbuhnya.

Baca juga: Pelaku wirausaha terbantu adanya bimbingan teknis kewirausahaan

Sementara, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya mengaku, keberadaan Yayasan Dharma Tegeh Kori, Banjar Dukuh Desa Dauh Peken yang menjadi pelatihan bagi 100 orang perempuan Tabanan itu, selama ini telah memberikan warna tersendiri bagi upaya menangani persoalan gender yang ada di Tabanan terutama yang berkaitan dengan upaya pemulihan kepercayaan diri bagi para perempuan penyintas kekerasan.

"Ini memang telah menjadi perhatian utama pemerintah, mengingat, inilah momentum untuk sebuah kebangkitan. Untuk itu, menjadi sangat penting adannya kesamaan pandangan oleh semua elemen terkait penyelesaian permasalahan sosial yang ada,” ujarnya.

Baca juga: Kemenperin latih 220 wirausaha baru IKM di Maluku

Sanjaya mengatakan sejalan dengan visi dan misi menuju Tabanan era baru, semua pihak terutama desa di Kabupaten Tabanan, harus memberikan rasa aman dan nyaman, khususnya bagi warga pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) dengan memenuhi hak atas perlindungan dari segala bentuk diskriminasi serta tersedianya sarana dan prasarana serta akses yang memadai.

Gede Sanjaya menjelaskan, inovasi "semara ratih" digagas bukan saja menanggapi isu kesamaan gender juga dengan tujuan agar menjadi solusi dalam mengatasi kasus stunting dan angka kemiskinan ekstrem yang semuanya bermuara dari desa.

Baca juga: Kemenpora terus sosialisasikan Penumbuhan Minat Wirausaha Pemuda

Bupati Tabanan Gede Sanjaya berkomitmen pemerintah Kabupaten Tabanan terus memberikan perhatian bagi pemulihan dan kepercayaan diri para perempuan penyintas kekerasan dalam pemerintahannya.

Kegiatan bimtek kewirausahaan Jumat (3/11) sendiri berlangsung di Yayasan Dharma Tegeh Kori, Banjar Dukuh, Desa Dauh Peken jni diikuti oleh 100 orang perempuan yang berasal dari sembilan Kabupaten/kota se-Bali.

Penyelenggaraan bimtek tersebut merupakan salah satu langkah besar yang ditempuh oleh Yayasan Dharma Tegeh Kori di Kabupaten Tabanan, dalam memberikan latihan olahan rumahan yang sejatinya mampu membangkitkan semangat para perempuan penyintas kekerasan, sehingga bisa menjadi Wanita yang berbudaya.

Pewarta: Rolandus Nampu/Pande Yudha
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2023