Bisa mengusir pakai suara-suara yang keras, seperti memukul-mukul panci
Jakarta (ANTARA) - Deputy Director Sustainable Landscape Yayasan Orangutan Sumatera Lestari – Orangutan Information Centre (OIC) Binur Dessy Naibaho mengatakan terdapat sejumlah teknik yang dapat digunakan untuk mengusir orang utan yang mengamuk tanpa menyakiti.

"Bisa mengusir pakai suara-suara yang keras, seperti memukul-mukul panci," kata Binur kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan teknik tersebut bertujuan untuk membuat kebisingan yang dapat menakuti. Selain itu, terdapat teknik lainnya seperti suara ledakan dari kembang api maupun meriam karbit.

Binur menggarisbawahi, yang paling penting adalah ledakan tersebut tidak diarahkan kepada orang utan. Penggunaan alat-alat tersebut hanya bertujuan untuk menciptakan kebisingan dan menakut-nakuti orang utan, bukan untuk menyakiti.

"Ada beberapa bentuk alat yang bisa digunakan untuk mengusir, dalam artian membuat takut sehingga orang utan-nya pergi dari situ," kata Binur.

Baca juga: OIC: Jarak 20 meter dengan hutan cegah orangutan masuk kebun

Meskipun demikian, langkah yang paling tepat bagi masyarakat adalah tidak melakukan apa pun selain melaporkannya kepada petugas terkait.

"Tindakan paling tepat ya melaporkan kepada petugas terkait atau kepada OIC, misalkan. Kami punya timnya," kata Binur.

Setelah tiba di lokasi, tim OIC akan menentukan apakah orang utan tersebut hanya perlu diusir atau perlu diselamatkan.

"Masyarakat kadang mengambil tindakan sendiri, kan. Seperti melempari, menembak, itu tidak disarankan," ucap Binur.

Lebih lanjut, untuk mencegah terjadinya konflik tersebut, Binur menyarankan agar masyarakat membuat jarak sekitar 15-20 meter antara kebun dan hutan guna mencegah orang utan menyeberang ke kebun warga.

Selain itu, ia juga menyarankan untuk melindungi tanaman dengan plat seng agar orang utan tidak bisa memanjat. Binur meminta kepada masyarakat untuk tidak menggunakan kawat berduri karena dapat melukai orang utan.

Binur mengatakan bahwa salah satu konflik yang paling sering terjadi antara orang utan dengan masyarakat adalah menyeberangnya orang utan ke kebun warga.

Baca juga: Petualangan Sherina 2 dinilai mampu representasikan keindahan Kalteng

Baca juga: BKSDA Kalbar cari orang utan yang terjebak karhutla di Ketapang

Baca juga: Kampanye digital di medsos bisa bantu lindungi habitat orang utan

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2023