Washington (ANTARA) - Amerika Serikat sedang berusaha keras untuk membebaskan sandera dari tangan kelompok Hamas di Gaza, tetapi tidak ada jaminan akan berhasil atau sesuai dengan waktu yang diharapkan, demikian menurut pejabat senior AS pada Jumat (3/11).

Pejabat tersebut, yang meminta agar identitasnya tidak diungkap, mengatakan bahwa ada keterlibatan tidak langsung yang bertujuan untuk mencari jalan membebaskan sandera, meski upaya tersebut tidak mudah.

Kelompok Hamas, yang menguasai Jalur Gaza Palestina, menewaskan lebih dari 1.400 orang warga Israel dan menyandera lebih dari 240 orang saat melakukan serangan mendadak pada 7 Oktober di Israel selatan.

Sampai saat ini, banyak sandera yang masih ditahan di Gaza, tempat militer Israel melancarkan serangan udara dan serangan darat serta melakukan pengepungan. Menurut pejabat tersebut, upaya tersebut membutuhkan "jeda yang sangat penting pada saat konflik" untuk membebaskan sandera.
Baca juga: Thailand minta bantuan Iran hubungi Hamas bebaskan sandera

"Hal ini dalam pembicaraan yang sangat serius.... belum ada persetujuan untuk melakukan hal tersebut, tapi kita sedang berusaha sangat keras untuk mewujudkannya," kata pejabat tersebut.

"Kami berharap semuanya memungkinkan untuk dilakukan agar sandera bisa dibebaskan, tapi sama sekali tidak ada jaminan ini bisa dilakukan atau kapan bisa dilakukan," lanjutnya.
Baca juga: Israel janjikan hadiah bagi warga Gaza yang beri info soal sandera

"Kami akan melakukan semua hal yang memungkinkan untuk memastikan semua sandera dari semua negara bisa keluar dari Gaza, jadi sedang dilakukan segala upaya, termasuk secara tidak langsung untuk menemukan cara mengeluarkan sandera dari Gaza," tambahnya.

Pejabat tersebut juga mengungkapkan bahwa Pemerintah AS sedang bernegosiasi dengan Hamas agar mengizinkan warga asing yang terperangkap di kawasan kantung itu untuk keluar dari Gaza.

Baca juga: WHO minta Hamas segera bebaskan sandera
Baca juga: Hamas: Gencatan senjata diperlukan sebelum sandera dibebaskan
Baca juga: Warga Israel yang dibebaskan mengaku diperlakukan baik oleh Hamas

Sumber: Reuters

Penerjemah: Atman Ahdiat
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023