Jakarta (ANTARA) -
Majalah digital Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) "Sahabat Keluarga" berhasil meraih penghargaan sebagai pemenang perak (silver winner) di ajang Anugerah Hubungan masyarakat Indonesia (AHI) yang kelima, pada kategori Media Internal.
 
Anugerah Humas Indonesia merupakan ajang kompetisi kinerja komunikasi dan keterbukaan informasi lembaga publik di kementerian, lembaga, pemerintah daerah, perguruan tinggi negeri, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Anak Usaha BUMN, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan Badan Layanan Umum (BLU) se-Indonesia.
 
"Seluruh isi dari majalah digital BKKBN 'Sahabat Keluarga' ini berasal dari naskah rilis yang dikirim oleh rekan-rekan di seluruh provinsi se-Indonesia," kata Pelaksana Tugas Direktur Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) BKKBN Dadi Ahmad Roswandi dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu.
 
Dadi menjelaskan, setiap hari media center BKKBN dengan seluruh perwakilan BKKBN provinsi melakukan pelaporan pagi atau morning report secara daring selama sekitar dua jam. Di forum inilah, tim di BKKBN provinsi melaporkan kegiatan-kegiatan yang berlangsung di wilayahnya.
 
"Setelah mendapatkan arahan dari tim media center BKKBN pusat, rekan di provinsi selanjutnya membuat tulisan dalam bentuk siaran pers atau rilis atas kegiatan-kegiatan tersebut. Rilis kemudian diklasifikasikan untuk skala nasional dan lokal, kemudian dipilih oleh tim media center BKKBN pusat, lalu disunting untuk kemudian dimuat di majalah internal BKKBN," paparnya.
 
Ada lima kategori yang dilombakan, yakni pelayanan keterbukaan informasi publik terinovatif, PPID terbaik, media internal, kanal digital, dan program kehumasan pemerintah.
 
Kelima kategori tersebut dinilai oleh para dewan juri yang terdiri dari para pakar humas, pakar komunikasi publik, jurnalis senior, akademisi senior, dan pakar branding.
 
Menurut Dadi, Forum morning report yang merupakan inisiasi Kepala BKKBN Hasto Wardoyo sangat membantu tim penulis berita provinsi dalam menetapkan sudut pandang dan penajaman tulisan, serta penentuan data yang akan diangkat.
 
"Dengan begitu, rilis-rilis yang dihasilkan BKKBN setidaknya mendekati pola penulisan jurnalistik, sehingga tidak terlalu merepotkan para penyunting di media cetak, daring, maupun elektronik. Dalam sehari, rata-rata ada lima rilis yang dihasilkan," ujar dia.
 
Sementara itu, Kepala Biro Umum dan Humas BKKBN, Victor Palimbong yang hadir dan menerima penghargaan ini di Semarang pada Jumat (3/11) juga turut bangga atas pencapaian yang didapatkan dari majalah "Sahabat Keluarga" ini.
 
"Ini menjadi sebuah pengakuan bagi BKKBN atas kinerja dan implementasi pengelolaan komunikasi yang dilakukan telah berjalan dengan baik," kata Victor.
 
Sedangkan salah satu Redaktur dari majalah Sahabat Keluarga, Annisa Halimatusyadiah mengemukakan bahwa majalah ini disusun dengan proses kreatif dari tim BKKBN di 34 provinsi.
 
"Penyusunan majalah digital ini juga melibatkan kreativitas teman-teman di Media Center BKKBN provinsi seluruh Indonesia, dan menjadi tambahan semangat untuk kita agar semakin kreatif dan inovatif dalam menyajikan informasi bagi publik, serta terus beradaptasi dengan era digital," kata Annisa.
 
Ia berharap, lewat kanal digital ini majalah Sahabat Keluarga dapat lebih mudah diakses dan menjadi barometer informasi pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana yang terpercaya bagi masyarakat luas.
 
Founder sekaligus CEO Anugerah Humas Indonesia, Asmono Wikan, juga berharap agar kompetisi AHI ini dapat mendorong terciptanya humas yang strategis dan kontributif untuk menciptakan reputasi positif pada institusi publik serta perusahaan milik negara atau daerah.

Baca juga: Lewat GenRe, BKKBN tepis anggapan menikah dini lebih baik dari zina

Baca juga: Kepala BKKBN minta ASN jadi motivator kampanye Dua Anak Lebih Sehat

Baca juga: BKKBN perkuat peran TPK di Timur sasar keluarga berisiko stunting

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023