... ketiadaan redaktur bahasa yang berkualitas menjadi salah satu masalah dalam media massa nasional... "
Gorontalo (ANTARA News) - Pakar bahasa Indonesia, Asri, mengatakan, setiap media massa nasional seharusnya memiliki redaktur bahasa yang berkualitas. Salah satu tugas redaktur bahasa ini memberi makna lebih mendalam satu karya jurnalistik pada aspek tata bahasa, logika, dan etika berbahasa.

Dengan demikian, karya-karya jurnalistik di berbagai media massa bisa lebih memberi dampak nyata pada masyarakat umum.

"Berkualitas yang dimaksud adalah memahami soal jurnalistik dan memiliki latar belakang atau menguasai bahasa Indonesia secara memadai," ujarnya, di Gorontalo, Rabu. 

Pada satu sisi, banyak sekali sumber berita yang gandrung mencampur-campur penuturan atau keterangan dalam pernyataan dan wawancaranya dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing secara serampangan.

Menurut dia, ketiadaan redaktur bahasa yang berkualitas menjadi salah satu masalah dalam media massa nasional, sehingga karya jurnalistik yang dihasilkan juga berkurang kualitasnya.

Kalaupun ada, lanjutnya, redaktur bahasa lebih banyak patuh pada bidang lain meskipun menyangkut soal bahasa.

"Padahal bahasa adalah jualannya media massa, selain isi dan tampilan yang disajikan media itu," tambahnya.

Ia mencontohkan, penulisan karya jurnalistik pada satu media belum tentu sama dengan media lain baik dalam penggunaan istilah maupun cara menulis, sehingga dibutuhkan penyamaan penulisan dan pelafalan.

Untuk itu, kata dia, media perlu membentuk Forum Bahasa Media Massa, yang dibentuk pada 2002, sebagai wadah diskusi yang bertujuan menggiatkan penggunaan bahasa Indonesia.

Pewarta: Debby H Mano
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013